SISTEM INFORMASI MANAJEMEN
Disusun guna memenuhi tugas semester 1
Program : D3 (Diploma 3)
Mata Kuliah : Administrasi Organisasi & Management
Dosen Pengampu: Pk. Andri Feriyanto,SE
DISUSUN OLEH:
1.AHMAD MAHASIN :14315054
2.DIDIT SANTOSO
:14315009
3.KHUSNUL ARIFIN
:14315025
POLITEKNIK DHARMA PATRIA (POLDA)
KEBUMEN
Jl.Letjen. Suprapto No. 73 Kebumen 54311
2015
PENDAHULUAN
Tidak dapat disangkal bahwa salah satu penyebab utama terjadinya
era globalisasi yang datangnya lebih cepat yaitu karena perkembangan pesat
teknologi informasi. Kemajuan teknologi digital yang dipadu dengan
telekomunikasi telah membawa komputer memasuki masa-masa “revolusi”-nya.
Kegunaan komputer di perusahaan tidak hanya untuk meningkatkan efisiensi, namun
lebih jauh untuk mendukung terjadinya proses kerja yang lebih efektif. Tidak
seperti halnya pada era komputerisasi dimana komputer hanya menjadi “milik
pribadi” Divisi EDP (Electronic Data Processing). perusahaan, di era kedua ini
setiap individu di organisasi dapat memanfaatkan kecanggihan komputer, seperti
untuk mengolah database, spreadsheet, maupun data processing (end-user
computing). Tidak ada yang dapat menahan lajunya perkembangan teknologi
informasi. Keberadaannya telah menghilangkan garis-garis batas antar negara
dalam hal flow of information.
A.Pengertian SIM
Menurut
Moekijat adalah : jaringan prosedur engolahan data yang dikembangkan dalam
suatu organisasi dan disatukan apabila dipandang perlu,dengan maksud memberikan
data kepada manajemen setiap waktu diperlukan,baik data yang bersifat intern
maupun yang bersifat ekstern,untuk dasar pengmilan keputusan dalam rangka
mencapai tujuan organisasi.
B.Keunggulan
Penggunaan SIM
1.Keuntungan
bagi proses planning(perencanaan): setiap anggota organisasi bias mendapatkan
informasi secara cepat,sehingga memungkinkan keterlibatan banyak orang dalam
proses perencanaan.
2.Keuntungan
bagi proses organizing (pengorganisasian):penggunaan SIM dapat meningkatkan
koordinasi antara anggota organisasi.
3.Keuntungan
bagi proses leading (kepemimpinan) : dapat meningkatkan komunikasi antara stake
holder.
4.Keuntungan
dalam proses controlling (pengawasan/pengendalian): memungkinkan pengukuran
kinerja lebih intensif.
C.
Penggunaan SIM
1.Petugas
Administrasi : mengerjakan transaksi dan mengolah data.
2.Manajer
tingkat bawah: mendapatkan data operasi,membantu perencanaan,penyusunan
jadwal,mengetahui situasi yang tidak terkendali, dan pengambilan keputusan.
3.Staf
ahli: Mendapatkan informasi bagi analisisnya,membantu menganalisisnya, dan
membuat perencanaan dan pelaporan.
4.
Manajemen:untuk laporan tetap ,permintaaan informasi khusus ,lapora khusus
mengenai masalah dan peluang yang ada dan untuk pengambilan keputusan.
D.
Penerapan SIM Dalam Organisasi
1.Pemasaran/marketing.
Contoh:
amalan penjualan,perencanaan penjualan,analisis pelanggan dan penjualan.
2.Produksi:
Contoh:perencanaandan
penjadwalan produksi,pengendalian biaya dan analisis biaya.
3.Logistik
Contoh
:perencanaan dan pengendalian pembelian,prsediaan barang dan distribusi.
4.Personalia
atau SIM SDM
Contoh
: perencanaan kebutuhan personalia,penganalisis prestasi,dan administrasi gaji.
5.Keuntungan
dan akutansi (SIA)
Contoh
:analisis keuangan,analisis biaya,perencanaan kebutuha modal,dan perhitungan
pendapatan.
Pengertian Sistem Informasi Akuntansi
Sistem Informasi
Akuntansi merupakan sistem
informasi fungsional yang mendasari sistem informasi fungsional yang lainnya
seperti sistem informasi keuangan, sistem informasi pemasaran, sistem informasi
produksi dan sistem informasi sumber daya manusia. Sistem-sistem informasi lain
membutuhkan data keuangan dari sistem informasi akuntansi.
Hal ini
menunjukkan bahwa suatu perusahaan yang akan membangun sistem informasi
manajemen, disarankan untuk membangun sistem informasi akuntansi terlebih
dahulu. Fungsi penting yang dibentuk SIA pada sebuah organisasi antara
lain : Mengumpulkan dan menyimpan data tentang aktivitas dan transaksi.
Memproses data menjadi into informasi yang dapat digunakan dalam proses
pengambilan keputusan. Melakukan kontrol secara tepat terhadap aset
organisasi.
Pengertian Sistem Informasi Akuntansi Menurut Ahli
1.
Menurut Wilkinson dan Cerullo (1995, p.5-6) pengertian
sistem informasi akuntansi merupakan struktur yang menyatu
dalam suatu entitas, yang menggunakan sumber daya fisik dan komponen lain,
untuk merubah data transaksi keuangan/akuntansi menjadi informasi akuntansi
dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan akan informasi dari para pengguna atau
pemakainya (users).
2.
Beberapa batasan pengertian
(definisi) Sistem Informasi Akuntansi lain yang dapat
dikutip misalnya pendapat Wilkinson (1990) bahwa sistem informasi akuntansi
adalah merupakan sistem informasi formal, memiliki tujuan (kegunaan), tahap,
tugas, pengguna, dan sumber daya dan mencakup ke seluruh kegiatan perusahaan
dalam penyediaan informasi bagi semua pengguna di perusahaan tersebut.
3.
Pengertian Sistem Informasi Akuntansi Menurut
George H. Bodnar dan William S. Hopwood dalam bukunya yang
diterjemahkan oleh Jusuf, A.A. (1996, h.1) pengertiansistem
informasi akuntansi adalah, “Kumpulan sumber daya, seperti:
manusia dan peralatan, yang diatur untuk mengubah data menjadi informasi
akuntansi.” Informasi ini dikomunikasikan kepada para penggunanya untuk
berbagai pengambilan keputusan.
4.
Pengertian Sistem Informasi Akuntansi menutut Mulyadi
(2001, h.3) mendefinisikan, “Sistem akuntansi adalah organisasi
formulir, catatan dan laporan yang dikoordinasi sedemikian rupa untuk
menyediakan informasi keuangan yang dibutuhkan oleh manajemen guna memudahkan
pengelolaan perusahaan.”
5.
Pengertian Sistem Informasi Akuntansi Menurut
Niswonger, Fess & Warren diterjemahkan oleh Ruswinarto, H.
(1995, h.248), “Sistem akuntansi adalah suatu sarana bagi manajemen
perusahaan guna mendapatkan informasi yang akan digunakan untuk mengelola
perusahaan dan untuk menyusun laporan keuangan bagi pemilik, kreditor, dan
pihak lain yang berkepentingan.”
6.
Pengertian Sistem Informasi Akuntansi
menurut Baridwan (1998, h.6), “Sistem akuntansi terdiri dari formulir-formulir,
catatan-catatan, prosedur dan alat-alat yang digunakan untuk mengolah data
mengenai suatu mengenai usaha suatu kesalahan ekonomis dengan tujuan untuk
menghasilkan umpan balik dalam bentuk laporan-laporan yang diperlukan oleh
manejemen untuk mengawasi usaha-usahanya dan bagi pihak-pihak lain yang
berkepentingan seperti pemegang saham, kreditur, dan lembaga-lembaga pemerintah
untuk menilai hasil operasi.”
Contoh Sistem Informasi Akuntansi
Ada beberapa
sistem informasi akuntansi yang sudah dikembangkan oleh
berbagai perusahaan. Ada yang mengembangkan secara umum, ada yang mengembangkan
berdasarkan kasus per kasus dalam suatu organisasi. Contoh sistem informasi akuntansi yang dikembangkan secara umum
adalah: Dec Easy Accounting(DEA) dan MYOB
I.
Apakah Kualitas ?
Kualitas
di definisikan dalam banyak cara. Menurut James Martin , konsultan komputer
terkenal , mendeskripskan kualitas perangkat lunak, sebagai tempat waktu,
sesuai anggaran, dan memenuhi kebutuhan pemakai \. Definisi kualitas adalah
kesesuaian dengan spesikfikasi pelanggan, bukan sejumlah kriteria yang di
tetapkan perusahaan.
II.
Dimensi-dimensi Kualitas Produk dan Jasa
Kualitas
biasanya tidak ditemukan oleh satu atribut atau dimensi tunggal dari suatu
produk atau jasa, tetapi ditentukan oleh beberapa atribut.
Karakteristik-karakteristik seperti ini adalah dimensi-dimensi ari kualitas,
dan terdapat pada produk yang kita beli maupun jasa yang kita terima.
A. Dimensi – dimensi Produk
1.Kinerja
Dimensi
ini mengenai seberapa baik suatu produk melakukann apa yang memang harus
dilakukannya.
2.Features
Adalah pernak – pernk yang melengkapi atau
meningkatkan fungsi dasar produk.
3.Keandalan
Berkaitan
dengan kemampuan produk untuk bertahan selama penggunaan yang biasa.
4.Kesesuaian
Berkaitan
dengan seberapa baik produk tersebut dengan standar.
5.Daya
Tahan
Ukuran
umur produk dan teknologi modern memungkinkan hal itu.
6.Kemudahan
perbaikan
Produk
yang digunakan untuk jangka waktu lama sering harus diperbaiki atau dipelihara.
7.Keindahan
Keindahan
suatu produk tersebut dilihat dan dirasakan dapat menjadi dimensi penting.
8.Persepsi
terhadap kualitas
Tidak
didasarkan pada produk itu sendiri tetapi pada citra atau reputasinya.
B.
Dimensi – dimensi Kualitas Jasa
1.Berwujud
Adalah
hal – halyang dilihat pelanggan saat jasa sedang dikerjakan – fasilitas,
pegawai, perlengkapan dan peralatan.
2.Keandalan
Sama
seperti produk harus andal, demikian pula personil jasa harus dapat melakukan
pekerjaannya secara konsisten, akurat dan dapat diandalkan.
3.Responsif
Pelanggan
tidak ingin harus menunggu untuk dilayani.
4.Kepastian
Pelanggan
mengharapkan personil jasa sopan dan terpelajar, melalui tindakan dan
penampilannya, orang yang menyediakan jasa menampilkan kepercayaan dan
keyakinan.
5.Empathy
Personil
jasa juga harus menunjukan perhatian yang tulus pada para pelanggan dan
kebutuhan mereka.
III.
Dasar – dasar managemen kualitas
Management
kualitas adalah konsep yang menyatakan bahwaperusahaan dapat dapat mencapai
tingkat kualitas yang diinginkan pada proses , produk dan jasanya dengan
mengikuti praktek fundamental . Sejaragtelah menunjukan bahwa tidak ada satu
cara terbaik untuk mencapai tingkat kualitas. Sebaliknya ada berbagai jalan
alternative yang dapat perasaan ikuti. Beberapa konsep managemen kualitas ada
14 pokok deming.
Mungkin
pakar kualitas yang paling terkenal adalah W. Edwards Deming, Professor
statistik di new york university tahun 1940-an yang pergi ke jepang untuk
membantu Negara tersebut membangkitkan kembali kemampuan industrinya setelah
perang dunia II. Sebagian besar keberhasilan ynag dinikmati jepang sebagai
kekuatkan industry dapat dikaitkan pada pengaruh deming. Deming terkenal karena
14 pokoknya yang ia percayai merupakan kunci mencapai kualias. 14pokok deming
adalah
Tetapkan
tujuan inovasi dan perbaikan yang terus menerus.
Ambil
filosofi baru, kita dapat menerima kekurangan dan kesalahan lama.
Hentikan
ketergantungan pada inspeksi masal, persyratkan bukti statistik bahwa kualitas
sudah terpasang.
Hentikan
praktek memberikan bisnis berdasarkan harga.
Gunakan
metode statistik untuk menemukan titik permasalahan.
Lembagakan
metode metode modern dalam pelatihan kerja.
Perbaiki
pengawasan, lakukan apa yang tepat bagi perusahaan, jangan hanya menyerahkan
kuantitas yang disarankan.
Usir
rasa takut, sehingga orang yang merasa aman untuk mengungkapkan permasalahan
dan meminta informasi.
Hilangkan
halangan antar departement serta halangan antar pemasok dan pelanggan sehingga
ada komunikasi terbuka yang efektif.
Hapuskan
poster poster dan slogan slogan karena tidak membantu memecahkan masalah.
Kerjakan dan tunjukkan orang orang bagaimana caranya.
Hilangkan
standar kerja berdasarkan kuota jumlah karenamengabaikan kualitas dan membatasi
produksi.
Singkirkan
halangan antar para pekerja dan hak mereka untuk bangga dalam pekerjaan mereka.
Lembagakan
berbagai program pelatihan kembali untuk mengejar perubahan dan perkembangan
baru.
Ciptakan
struktur management puncak yang akan menekankan pokok pokok ini setiap hari.
IV.
Total Quality Management
Pendekatan
menuju management kualitas strategis yang mendapatkan paling banyak perhatian
saat ini adalah total quality management (TQM), management keseluruhan
perusahaan sehingga perusahaan unggul dalam semua dimensi produk dan jasa yang
penting bagi pelanggan.
Keyakinan
dasar yang melandasi TQM adalah :
-Kualitas
didefinisi oleh pelanggan
-Kualitas
dicapai oleh management
-Kualitas
adalah tanggung jawab seluruh perusahaan
Pokok
pokok ini menagkap ide ide yang disumbangkan oleh deming, juran, feigembaun dan
para pakar kualitas lainnya selama paruh kedua, abad dua puluh, saat para
pelanggan dunia menjadi sadar kualiatas. Elemen – elemen TQM Peralatan peralatan
grafis .
Dalam
Melaksanakan TQM, Management dapat menggunakan berbagai bagan dan grafik untuk
memantau aktifitas kualitas . sebagian grafik dikembangkan didalam fungsi
manufaktur dan biasanya digunakan terbatas pada era tersebut. Analisis pareto
dan diagram sebab akibat adalah contohnya. Grafik grafik yang lain tampak
digunakan lebih luas, dan dikenal para manager disemua area peralatan peralatan
satatistik.
System
pengendalian kualitas yang formal mula mula diterapkan dalam fungsi manufactur.
Pendekatan yang umum adalah membuat secara khusus suatu departement
pengendalian kualitas, dan mempekerjakan para pemeriksa kualitas untuk memantau
arus material dan arus kerja di pabrik. Statistical Quality Control (SQC)
adalah penggunaan teknik teknik matematika untuk menentukan apakah material dan
proses berada dalam garis pedoman kualitas. Yang paling banyak menggunakan SQC
adalah para pemeriksa kualitas dan para spesialis kuantitatif seperti
management scientist dan operation resheacher.
V.
Kualitas dan Keunggulan kompetitif
A.
Keuntungan kompetitif
TQM
adalah produk yang popular saat ini karena managemen puncak memahami bahwa
perusahaan dapat mencapai keunggulan kompetitif melalui kualitas. Perusahaan
perusahaan melskuksn investasi yang besar pada kualitas, dengan harapan
manfaatnya akan melebihi biayanya.
1.Keunggulan
kualitas yang baik.
Keuntungan
yang didapat perusahaan karena menyediakan produk dan jasa berkualitas baik
berasal dari pandangan penjualan yang lebih tinggi dan biaya yang lebih rendah,
gabungan keduanya menghasilkan profitabilitas dan pertumbangan.
2.Hubungan-
hubungan dalam model ini adalah sbb :
-Pasar
yang dilayani oleh industri mencakup pelanggan pelanggan dengan kebutuhan
produk dan jasa.
-Penelitian
pemasaran mengidentifikasi kebutuhan tersebut, dan mengidentifikasinya dalam
hal kualitas.
-Pelanggan
menganggap produk dan jasa perusahaan lebih berkualitas dari pesaingnya.
-Karena
dianggap lebih berkualitas, pelanggan bersedia membayar harga yang relative
lebih tinggi dari pada harga pesaing.
-Dianggap
memiliki nilai nilai yang relative lebih tinggi.
-Nilai
yang lebih tinggi menghasilkan kenaikan dalam pangsa pasar.
-Berkart
program kualitasnya, perusahaan dapat mngikuti spesifikasi pelanggan lebih baik
dari pada para pesaing.
-Efektifitas
ini menghasilkan penurunan biayan dengan memproduksi produk yang dibutuhkan
secara benar sejak pertama kali.
-Penurunan
biaya digabungkan dengan pangsa pasar yang lebih luas akan menghasilkan biaya
;ebih murah daripada pesaing.
-Gabungan
dari keunggulan relative dibidang harga, pangsa pasar dan biay menciptakan
profitabilitas dan pertumbuhan.
B.
Kerugian kualitas
-Kehilanggan
Bisnis
-Tuntutan
hukum
-Kehilanggan
produktiftas
-Biaya
biaya
1.
Bagaimana CBIS memperbaiki dan produk jasa
Cara
CBIS memperbaiki kualitas produk dan jasa agar perusahaan dapat mencapai
keunggulan kompetitif yaitu dengan adanya informasi, dan sumber daya informasi
mencakup :
2.Perangkat
keras (fasilitas) Merupakan fasilitas sistem yang utama, yang dapat membantu
kerja sistem dari luar dan dapat dirasakan dengan panca indera manusia.
3.Perangkat
lunak (database) Merupakan sinyal sinyal komputer yang bertugas untuk
menghubungkan antara hardware dengan brainware agar dapat terjadi komunikasi.
4.Spesialis
informasi merupakan pegawai perusahaan yang sepenuh waktu bertanggung jawab
mengembangkan dan memelihara sistem berbasis komputer, terutama CBIS.
5.Pemakai
Merupakan seluruh pegawai perusahaan yang sangat membutuhkan informasi dalam
mengerjakan kepentingannya.
Contoh
:
-Pelacakan
paket
-fedEx
menggunakan computer untuk banyak aplikasi, tetapi yang palingnyata bagi
pelanggan adalah pelacakan paket.
-Pendekatan
top-Down
Usaha
mencapai TQM dimulau dari CEO dan akhirnya melibatkan semua pihak dalam
perusahaan. Tahapan tahapannya :
-Tentukan
untuk mengikuti TQM
-Tetapkan
budaya kualitas
-Tetapkan
pengawasan managemen puncak
VII.
Menetapkan program TQM
Ketelibatan
IS dalam usaha TQM perusahaan tidak terbatas pada menyediakan informasi bagi
pemakai internal sehingga perusahaan dapat mencapai kualitas dalam produk dan
jasanya. IS juga diharapkan dapat mempratekkan managemen kualitas. CIO
bertanggung jawab menetapkan dan menegakkan standar yang memungkinkan IS
menyediakan informasikualitas produk dan jasa. Tetapi CIO dan jasa informasi
tidak diharapkan melaksanakannya sendiri. CEO dan para eksekutif lain membangun
kerangka kerja yang mendukung bagi seluruh perusahaan.
Menurut
pakar kualitas joseph juran, pendekatan yang lazim adalah menetapka dewan
perencanaan kualitas yang memformulasikan dan mengkoordinasikan aktivitas
kualitas seluruh perusahaan. Tanggung jawab tersebut meliputi :
a)Menetapkan
kebijakan kualitas perusahaan
b)Menetapkan
tujuan kualitas perusahaan, dan mengkaji tujuan tujuan area fungsional
c)Menetapkan
strategi kualitas perusahaan dan mengkaji tujuan tujuan area fungsional
d)Mengkaji
kinerja kualitas dibandingkan dengan tujuan dan strategi
Merevisi
system pemberian peringkat menejerial dengan memasukkan kinerja yang mengarah
ketujuan kualitas.
Dewan
perencanaan kualitas adalah sejenis komite pengarah yang menyediakan pengawasan
terus menerus atas semua usaha usaha kualitas perusahaan. Selain memformulasikan
rencana rencana tersebut dilaksanakan.
Sebagai
kesimpulan dari pembahasan proses penerapan TQM, ada dua pokok yang penting.
Pertama, proses kualitas sangat sangat mirip dengan top-down lainnya, seperti
perencanaan strategis, managemen sumber daya informasi, dan pembuatan anggaran
tahunan. Kenyataannya, semua proses ini saling terkait. Managemen kualitas yang
dipraktekkan dalam perusahaan tidak berdiri sendiri sebagai usaha terpisah,
tetapi terjalin dengan segala sesuatu yang perusahaan lakukan. Kedua, tanggung
jawab untuk mencapai produk dan jasa informasi yang berkualitas tidak hanya
terletak pada IS. Berbagi area fungsional lain bertanggung jawab mencapai
tingkat kualitas yang sama diarea mereka untuk syste m system yang dikembangkan
sendiri oleh pemakai. Namun, tugas mereka semestinya lebih ringan dari IS,
karena pelanggannya adalah para pemakai sendiri. Tetapi tanggung jawab kualitas
tetap ada dan harus disadari oleh semua manager area fungsional.
VIII. MENCAPAI MANAJEMAN KUALITAS DALAM JASA
INFORMASI
Organisasi
jasa dari semua jenis dan ukuran menyadari tanggung jawab mereka untuk memenuhi
tuntutan kualitas dari konsumen mereka. Computer berperan penting dalam sistem
yang digunakan dalam jasa informasi untuk menghasilkan kualitas manajeman dan
memberikan jasa informasi yang layak untuk para konsumen.Komputer juga memiliki
peran dalam peran lain usaha perusahaan untuk mencapai kualitas. Unit Jasa
Informasi (IS) menghasilkan produk yaitu informasi yang dibutuhkan oleh
pelanggannya yaitu para pemakai informasi.Para pemakai membentuk persepsi
mengenai kualitas jasa yang ditawarkan oleh IS dan persepsi ini dapat sangat
mempengaruhi unit IS. Pertumbuhan end-user computing sebagian besar dipengaruhi
oleh ketidak puasan pemakai atas kualitas produk dan jasa informasi yang mereka
terima.
Tipe
– Tipe dari sumber Infromasi :
Informasi
Umum,Informasi dari para, spesialis, para pemakai, fasilitas, softwere
,hardwere.Informasi sebagai sumber strategis merupakan salah satu sumber yang
dapat menghasilkan keuntungan yang kompetitif. Caranya : Dengan memfokuskan
pada pelanggan dan membangun system informasiyang bisa meningkatkan arus
informasi antara perusahaan dan pelanggan.
IX.
MENEMPATKAN KUALITAS INFORMASI SISTEM DALAM PERSPEKTIF
Istilah
sistem dan teknologi informasi digunakan untuk mendefinisikan arti dari istilah
tersebut.teknologi informasi terdiri atas perangkat kerja dan perangkat lunak
yang dibutuhkan oleh perusahaan untuk mencapai tujuannya. Sistem informasi
lebih rumit dan dapat dipahami dengan baik dengan melihatnya dari perspektif
teknologi. Sistem Informasi secara teknis dapat didefinisikan sebagai
sekumpulan komponen yang saling berhubungan ,mengumpulkan,memproses,menyimpan
,mendistribusikan informasi untuk menunjang pengambilan keputusan dan
pengawasan dalam suatu organisasi.Tiga aktivitas didalam sistem informasi dalam
memproduksi informasi yang dibutuhkan organisasi menganalisa permasalahan dan
menciptakan produk baru aktivitas tersebut adalah input ,proses dan
output.Sehingga dengan hasil dari 3 aktivitas tersebut akan dapat menghasilkan
kualitas informasi sistem yang perspektif.
1.
Konsep manajemen informasi dalam perusahaan
Bagi
banyak orang, kantor merupakan tempat korespondensi, persiapan formulir dan
laporan, penyimpanan data, dan berkas oleh juru ketik, sekretaris, arsiparis,
petugas pemberkasan, operator mesin, supervisor dan manajer. Latar di atas
sering melibatkan produk fisik – surat, memorandum, dan laporan yang ditulis;
pernyataan dan nota yang disiapkan; catatan dan rekaman; lemari berkas yang
berisi salinan arsip. Kantor ini ada wujudnya, tapi bagi mahasiswa manajemen
perkantoran administratif, ini merupakan gambaran umum sebuah kantor.Manajemen
kantor administratif, mirip dengan manajemen informasi, menjadi bidang kerja
dinamis yang terdiri dari sistem administrasi, proses data, reprografis, proses
kata, manajemen data, telekomunikasi dan mikrografis. Fungsi dan prinsip
manajemen informasi yang efektif dapat diterapkan di berbagai jenis kantor.
Tugas kantor lama seperti komunikasi lisan dan tulisan, mengolah dan
melaporkan, penyimpanan data, akunting, dan pemberkasan masih ada, tapi
diperbarui. Fungsi manajemen kantor terbatas pada layanan berkas dan pegawai.
Adanya perkembangan zaman dan metode informasi muncul tuntutan agar informasi
dan keputusan dilakukan lebih cepat.
-Konsep
keungggulan kompetitif dalam operasional perusahaan
Dalam
mengimplementasikan konsep e-business, terlihat jelas bahwa meraih keunggulan
kompetitif (competitive advantage) jauh lebih mudah dibandingkan
mempertahankannya. perusahaan harus memiliki kriteria-kriteria (critical
success factors) dan ukuran-ukuran (performance indicators) yang dapat
dijadikan sebagai barometer sukses tidaknya perusahaan dalam memiliki dan
mempertahankan keunggulun kompetitif tertentu. Secara garis besar, ada empat
periode atau era perkembangan sistem informasi, yang dimulai dari pertama kali
diketemukannya komputer hingga saat ini.
Ada
punbeberapa konsep kompetitif yaitu : men genai akses yang cepat dalam mencari
informasi yang berkaitan dengan perusahaan tersebut, teknik penyampaian
informasi, dan visualisasi.
Teknologi
informasi yang dapat dipakai dalam hal ini yang termudah adalah internet.
Sistem informasi yang baik adalah sistem yang dapat memenuhi kebutuhan di
setiap sektor, baik itu dari faktor kemudahan aksesibilitas maupun ketajaman
informasi. Kecepatan dalam update inilah yang merupakan salah satu keunggulan
dari teknologi sistem informasi.
2.
Strategic uses of information technology
Perkembangan
teknologi informasi juga dirasakan membawa perubahan yang sangat berpengaruh
terhadap berkembangannya dunia bisnis. Tingginya investasi dalam Teknologi
Informasi dan hubungannya dengan produk dan layanan selama dua dekade ini akan
berhasil jika gabungan dari keduanya dapat selaras dan saling mendukung.
Keselarasan antara strategi teknologi informasi dan strategi bisnis dapat
berjalan dengan pengembangan sumberdaya dari teknologi informasi yang sejalan
dengan proses bisnisnya Keberhasilan investasi Teknologi informasi ini dapat
dicapai jika ada keselarasan antara Teknologi Informasi dan strategi yang
kompetitif.
Agar
keselarasan antara teknologi informasi dan strategi bisnis terwujud maka harus
ada saling pengertian mempunyai visi yang sama antara eksekutif proses bisnis
dengan eksekutif teknologi
persaingan
dalam suatu industri tidak hanya terbatas pada persaingan diantara para pesaing
yang ada tetapi gabungan dari kelima kekuatan bersaing itu yang akan menetukan
kemampuan perusahaan di dalam suatu industri untuk memperoleh keuntungan.
Strategi merupakan arahan dan ruang lingkup dari perusahaan dalam jangka
panjang yang akan memberikan keuntungan bagi perusahaan melalui penggunaan
sumber daya yang ada dalam lingkungan yang mendukung untuk memenuhi kebutuhan
pasar dan memenuhi harapan dari para stakeholder. Ada dua kemungkinan yang
dapat dilakukan, pertama proses bisnis perlu dilakukan modifikasi agar sesuai
dengan IT yang digunakan, atau kedua melakukan penyesuaian atau kustomisasi
terhadap IT. Peranaan IT dalam organisasi ini juga akan mempengaruhi
penyelarasan yang terjadi dalam perusahaan.
3.
Membangun Customer Focused
Untuk
membangun keunggulan kompetitif perusahaan, manajemen puncak perlu pertama-tama
menetapkan strategi yang tepat. Perusahaan yang menggunakan strategi ini
membangun keunggulan kompetitif dengan terus-menerus menciptakan produk atau
layanan yang paling canggih, paling baik, paling inovatif. Pada perusahaan
dengan orientasi keakraban pelanggan (customer intimacy), maka harus dipastikan
semua karyawan memahami dengan benar arti penting pelanggan. Pada perkembangan
pasar ritel dewasa ini, tuntutan konsumen yang semakin meningkat dan persaingan
yang semakin ketat membuat perusahaan ritel hares tetap fokus dalam tindakan
penciptaan kepuasan dan membangun loyalitas pelanggan. Salah satu pendekatan
pemecahan masalah yang dapat dilakukan adalah dengan menerapkan strategi
pemasaran relasional.
Perusahaan
yang dapat membangun bisnis yang berfokus pada customer adalah bagaimana dia
dapat :
•
Mempertahankan agar customers loyal
•
Dapat mengantsisipasi kebutuhan masa yang kan datang
•
Mampu merespon kekhawatiran customer
•
Menyediakan pelayanan yang berkualitas tinggi kepada customer
Customer
focused juga berarti memberikan yang terbaik bagi konsumen dan menjadikannya
puas akan sejumlah rupiah yang dikeluarkan.
4.
Value Chain & Strategic Information System
sistem
informasi dalam suatu organisasi perusahaan sudah menjadi suatu kebutuhan yang
mendasar. Pengembangan sistem informasi yang baru membutuhkan suatu perencanaan
sistem teknologi informasi. Pembuatan perencanaan strategis sistem teknologi
informasi adalah sebagai langkah awal dalam membuat perencanaan sistem
teknologi informasi.
–
Pada tahap pertama yaitu penelitian dilakukan studi literatur tentang sistem
informasi dan perencanaan strategis sistem teknologi informasi.
–
Tahap kedua yaitu dilakukan pengumpulan data dan informasi sesuai dengan
kebutuhan penelitian. Tahap ketika dilakukan analisis bisnis dan analisis
sistem teknologi informasi. Analisis bisnis yang dilakukan adalah analisis 5
competitive forces model Porter, analisis Strength Weaknesses Opportunity
Threaths (SWOT), analisis value chain. Analisis sistem teknologi informasi yang
dilakukan adalah analisis Information System Strategic Grid model McFarlan dan
analisis kesenjangan.
–
Bagian akhir analisis dilengkapi dengan rekomendasi strategi untuk pengembangan
sistem teknologi informasi.
Strategi
ini dijalankan dengan tetap memperhatikan komponen biaya dan waktu pengembangan
sistem.
5.
Re-engineering Bussiness Process
Business
Process Reengineering dikenal juga dengan istilah Business Process Redesign
(Perancangan Ulang Proses Bisnis), Business Transformation, atau Business
Process Change Management. Re-engineering (“rekayasa ulang”) adalah dasar dari
perkembangan-perkembangan manajemen yang muncul belakangan ini. Perancangan
ulang membagi-bagi proses bisnis menjadi sub-sub proses dan tugas yang
dilaksanakan oleh beberapa area fungsional terspesialisasi dalam organisasi,
Perancangan ulang memaksimalkan kinerja subproses yang akan menghasilkan
beberapa keuntungan, namun tidak menjanjikan peningkatan yang dramatis jika
prosesnya sendiri tidak efisien dan tertinggal. Teknologi informasi berperan
penting dalam konsep perancangan ulang. Pada masa sekarang, TI merupakan
pendorong besar bagi beberapa bentuk kinerja dan kolaborasi di dalam dan luar
organisasi.
Beberapa
peran TI dalam BPR:
•
Basis data yang dibagi-bagikan (shared databases), membuat informasi tersedia
pada banyak tempat.
•
Jaringan telekomunikasi (telecommunication networks), memungkinkan organisasi
dapat disentralisasikan dan didesentralisasikan dalam waktu yang sama.
•
Perlengkapan pengambilan keputusan (decision-support tools), memungkinkan
pengambilan keputusan menjadi bagian dari pekerjaan sehari-hari.
•
Komunikasi data tanpa kabel (wireless data communication) dan komputer yang
mudah dibawa (portable computer), memungkinkan personel lapangan bekerja secara
independent..
•
Perhitungan kinerja tinggi (high performance computing), memungkinkan perencanaan
on-the-fly (diciptakan pada saat dibutuhkan) dan perbaikan.
6.
Menciptakan Virtual Company
suatu
perusahaan yang membuat suatu aplikasi sistem informasi yang digunakan untuk
menjembatani antara perusahaan dan klien secara online.
Untuk
membangun sebuah Virtual Company, ada beberapa komponen yang dapat digunakan ,
diantaranya :
1.
Email
2.
Sistem yang otomatis dan mudah digunakan
3.
Digital company
4.
Monitoring
5.
Infrastruktur
6.
Motivasi
7.
user-friendly
Untuk
factor waktu, aplikasi yang bisa menjadi pilihan adalah e-mail, IM, intranet,
electroni meeting. Sedangkan untuk faktor jangkauan ruang/area, teknologi yang
bisa menjadi pilihan adalah mobile phone, PDA,Laptop,internet. Kedua pilihan
teknologi dan aplikasi tersebut akan menjadi dasar bagi Manager dalam
pengambilan keputusan dan bertindak sesuai kebutuhan organisasi dan management.
7.
Membangun Knowledge Creating Company.
Knowledge
management adalah kumpulan perangkat, teknik, dan strategi untuk
mempertahankan, menganalisa, mengorganisir, meningkatkan, dan membagikan
pengertian dan pengalaman
knowledge
sebagai intellectual capital perusahaan merupakan faktor strategis perusahaan
menghadapi kompetisi global. Knowledge creation adalah proses inti dari
inisiatif knowledge management, yang secara khusus mempunyai dampak untuk
menghasilkan new knowledge agar dapat menciptakan inovasi untuk meningkatkan
pertumbuhan corporate performance.
Ada
2 macam knowledge yang dikembangkan perusahaan :
–
Explicit knowledge: data, dokumen, dan seluruh hal yang tertulis atau yang
tersimpan didalam computer.
–
Tacit knowledge: “how-to” knowledge yang ada dalam pikiran masing masing
pekerja Tacit Knowledge seringkali menggambarkan informasi terpenting dari
sebuah organisasi, namun tidak tercatat secara tertulis tetapi berada didalam
akal/pikiran masing masing karyawan.
Integrasi
ini menjadikan perusahaan menjadi lebih innoovative dan agile dalam menyediakan
produk dan layanan pelanggan berkualitas.
Sistem
Manajemen Keamanan Informasi
Sistem
manajemen keamanan informasi (SMKI) atau information security management system
(ISMS) adalah sistem manajemen yang diterapkan perusahaan untuk mengamankan
aset informasi terhadap ancaman yang mungkin terjadi. Oleh sebab itu, kemanan
informasi secara tidak langsung menjamin kelangsungan bisnis perusahaan.
Sistem
manajemen keamanan informasi menjadi penting diterapkan agar informasi yang
beredar di perusahaan dapat dikelola dengan benar sehingga perusahaan dapat
mengambil keputusan berdasarkan informasi yang ada dengan benar pula dalam rangka
memberikan layanan yang terbaik kepada pelanggan.
Terdapat
berbagai standar keamanan informasi yang berlaku saat ini. Yang paling banyak
diterapkan adalah standar sistem manajemen informasi yang diterbitkan oleh ISO.
Standar
manajemen keamanan versi ISO dikenal
dengan keluarga standar ISO 27000, yaitu:
ISO 27000:
Standar ini berisi kosa kata dan definisi sistem manajemen kemanan informasi
ISO 27001:
Standar ini berisi persyaratan yang harus dipenuhi jika ingin mendapatkan
sertifikat ISO 27001 (ISMS)
ISO 27002:
Standar yang berisi panduan penerapan ISO 27001 (code of practice)
ISO 27003:
Berisi panduan implementasi sistem manajemen keamanan informasi
ISO 27004:
Standar ini berisi matriks dan metode pengukuran keberhasilan penerapan SMKI
ISO 27005:
Pedoman pelaksanaan manajemen risiko
ISO 27006:
Panduan sertifikasi SMKI
ISO 27007:
Standar pedoman audit SKMI
1. Bagaimana
suatu perusahaan menggunakan sistem informasi untuk menunjang strategisnya!
Sistem
informasi manajemen yang telah dikembangkan bertujuan untuk menyediakan
fungsi-fungsi operasional dan mendukung keputusan manajemen dengan menyediakan
informasi yang dapat digunakan oleh pembuat keputusan untuk merencanakan,
mengontrol kegiatan perusahaan. SIM bertanggung jawab dalam menyediakan informasi
untuk seluruh manajer perusahaan dalam bentuk laporan berkala, laporan khusus,
dan keluaran bentuk matematika. Para manajer di semua ditiap departemen dapat
menerima keluaran ini, yang sebagian besar dihasilkan dari gabungan data Sistem
Informasi Akuntansi (SIA) yang ada. Sistem informasi Manajemen mempunyai
subsistem berupa Sistem Informasi Bisnis adalah subsistem dari sistem informasi
manajemen yang bertujuan untuk mengumpulkan, memproses, dan menghasilkan
informasi yang berhubungan dengan transaksi-transaksi keuangan.
Perencanaan
strategis prusahaan merupakan perencanaan jangka panjang yang mengidentifikasi
tujuan-tujuan yang akan memberi posisi paling menguntungkan bagi perusahaan
dalam lingkungannya, serta menentukan strategi pada manajemen tingkat atas
untuk mencapai tujuan-tujuan tersebut. Semua perenanaan strategis area Fungsional
harus bekerjasama dalam proses perecanaan strategis mereka. Pengembangan jasa
informasi dan strategi bisnis dan rencana strategis perusahaan dikembangkan
secara bersama-sama. Rencana strategis perusahaan mencerminkan dukungan yang
dapat disediakan oleh jasa informasi, dan rencana strategis jasa informasi
mencerminkan kebutuhan dukungan sistem dimasa depan
Pada tahun
1980-an sampai dengan awal tahun 1990-an, perusahaan multinasional besar
melakukan pembangunan sistem informasi global mereka (GIS/ Global Information
System). Pada tahun 2000-an, kurang lebih 2070 perusahaan multinasional akan
didorong untuk memperbaiki aplikasi sistem informasi dan bentukan arsitektur
sistem ini. Sistem yang mulanya dirancang untuk mendukung operasi yang
tersentralisasi ataupun tidak tersentralisasi akan ditingkatkan untuk
memampukan perusahaan induk dan cabangnya beroperasi sebagai sebuah koordinat
suatu sistem yang terintegrasi. Adapun hal yan perlu ditingkatkan dan
diintegrasikan secara utuh dalam pematangan sistem informasi dunia adalah
peranan sistem informasi berbasis komputer (Computer Based Information System/
CBIS).
Beberapa
industri raksasa seperti Samsung, Siemens, Sony, Carrefour, Suzuki dan
Microsoft memiliki pusat dunianya secara global (global focus). Seperti halnya
Siemens yang selalu melihat wilayah pasaran yang potensial sebagai fokus dunia
global.
-Strategi bisnis
global membatasi kendali di bawah perusahaan induknya. Produk untuk seluruh
pasaran dunia globalnya dibuat secara terpusat dan dikirimkan ke
cabang-cabangnya. Aliran produk dan informasi di antara perusahaan induk dan
cabangnya bergerak dalam satu arah menuju cabang. Sistem informasi dari
strategi ini menempati kapasitas terbesar di lokasi induk dan menonjolkan
sentralisasi pada -basis data dan proses.
-Strategi
bisnis multinasional merupakan perpaduan kendali yang bersifat sentralisasi
dari strategi dunia global dan kendali yang desentralisasi dari strategi
multinasional. Dalam penerapan sistem ini, kelompok manajemen di perusahaan
induk lebih mengetahui dan terampil dalam memasuki pasaran dunianya.
Cabang-cabang menggunakan keahlian mereka untuk menyesuaikan produk, proses,
dan strategi kepada pasaran mereka masing-masing bedasarkan kelompok manajemen
yang telah ditetapkan. Perusahaan yang mengikuti strategi bisnis ini
menjalankan sistem antar organisasi yang menghubungkan basis data dan proses
dari induk dengan cabang-cabangnya.
-Strategi
bisnis antarnegara, yang dikenal pada tahun 1980-an. Dimana, Perusahaan induk
dan seluruh cabang bekerja sama dalam merumuskan strategi dan mengoperasikan
kebijakan dan mengkoordinasi logistik untuk menempatkan produk pada pasaran
yang tepat. Perusahaan induk memantau pencapaian yang dapat diraih melalui
penggabungan bisnis global untuk efisiensi, namun tetap memberikan keleluasaan
pada tingkat lokal operasi perusahaan cabang. Perusahaan yang menerapkan
strategi ini melakukan penggabungan pada sistem informasinya dengan mengikuti
standar yang digunakan pada skala internasional bersamaan dengan rancangan
sistem informasi pada umumnya. Strategi ini menempatkan tanggung jawab yang
besar pada pengelola basis data untuk memastikan bahwa rancangan basis data
perusahaan lazim digunakaan di seluruh dunia.
Hubungan
antara Sistem Informasi dengan Strategi Bisnis
1. Para
eksekutif perusahaan secara bersama dapat memperoleh penjelasan mengenai
pengaruh yang mungkin terjadi pada sistem informasi dunia dalam strategi
bisnis.
2. Memahami
masing-masing unit usaha dalam strategi bisnis.
3.
Menentukan siasat sistem informasi yang tepat untuk masing-masing unit
strategi.
4.Mengenali
pentingnya aplikasi untuk mencapai masing-masing siasat sistem informasi dan
memprioritaskan penerapannya.
5.
Menetapakan tanggung jawab untuk menerapkan aplikasi.
Strategi
sistem informasi (SI) dibangun sesuai dengan strategi perusahaan. Pada awalnya
SI diposisikan sebagai alat bantu untuk mengintegrasikan data dan meningkatkan
kualitas informasi semata, maka saat ini SI telah menjadi strategi bisnis yang
hebat. Dengan adanya SIM dapat membuat keputusan yang dapat meningkatkan value
bagi perusahaan dapat di putuskan dengan cepat, tepat dan aman dan akurat, agar
dapat menghadapi persaingan yang semakin kompleks saat ini. Pemanfaatan SI yang
berbasis teknologi informasi dihampir semua bidang usaha bisnis merupakan salah
satu strategi untuk menjawab tekanan atau amsalah yang dihadapi perusahaan,
manfaat yang didapat perusahaan dengan pembangunan SI dapat bermanfaat untuk;
1. Integrasi data dan Informasi, dengan SI
memungkinkan perusahaan mengintegrasikan data dengan baik baik berupa data
setup, maupun data transaksi yang dilakukan dari berbagai terminal dalam lingkungan
jaringan di perusahaan. Sehingga dapat dimanfaatkan untuk membuat laporan
manajerial yang dapat digunakan untuk merencanakan, pengorganisasian, dan
pengontrolan terhadap kinerja perusahaan secara unit, maupun keseluruhan.
2. Pengorganisasian data memungkinkan sistem
bebas redundasi data, dengan adanya sfasilitas sistem informasi bahaya
duplikasi data dapat dihindari, data menjadi konsisten, sehingga dapat dipakai
bersama disetiap departemen.
3. Meningkatkan kecepatan dan keakuratan
penyusunan laporan manajerial, dengan adanya SI manajer dapat mengumpulkan data
yang cepat dan akurat, yang dapat digunakan untuk mengolah mereka untuk membuat
laporan manajerial.
4. Meningkatkan kualitas produk dan kecepatan
layanan. Daya saing perusahaan dipengaruhi oleh kualitas produk dan keputusann
yang lebih baik, kecepatan layanan, dan harga yang murah. Semua ini dapat
ditingkatkan dengan pembangunan SI, dengan SI semua lini perusahaan (terutama
bagian produksi dan persediaan) mendapatkan informasi yang cepat mengenai produk
sehingga apabila produk rusak atau mutu kurang baik dapat dilakukan perbaikan
ulang atau diafkir. Kecepatan layanan dapat diperoleh dengan waktu yang singkat
diperoleh oleh konsumen dalam mendapatkan pelayanan tentang informasi yang
dibutuhkan.
5. Efisiensi biaya dan waktu. Pemanfaatan SI
yang digunakan seoptimal mungkin akan menurunkan pengeluaran biaya perusahaan
dengan pemanfaatan sumber daya teknologi, serta meningkatkan produktifitas
perusahaan dengan cepatnya waktu pelayanan.
6. Meningkatkan citra perusahaan. SI dapat
meningkatkan citra perusahaan dari susut staf maupun pihak eksternal
perusahaan. Karena layanan konsumen yang cepat, dan karyawan menjadi cukup
ringan dalam mengelolah transaksi yang terjadi. Kepercayaan masyarakat akan meningkat
dan akan mendorong pembelian kembali dari produk perusahaan.
Sistem
informasi untuk menunjang kegiatan strategis berbeda dengan SI konvensional,
seperti;
1).
Dukungan; SI secara konvensional untuk mendukung manajer menyelesaikan masalah
kritis, sedangkan SI strategis untuk mendukung manajer dalam menerapkan
strategi. 2). Fokus, SI konvensional mengunakan teknologi untuk kepentingan
manusia, sedangkan SI stratejik sebagai alat atau senjata kompetisi. 3).
Tujuan, SI konvensional lebih untuk pengurangan biaya (efisiensi), SI stratejik
untuk memenangkan persaiangan. 4). Orientasi, SI konvensional berientasi ke
aplikasi internal, sedang SI stratejik orientasi baik internal maupun eksternal
untuk menjangkau konsumen.
Jadi
perusahaan yang mengunakan SI untuk tujuan strategis dapat diartikan sebagai
perusahaan yang memilki Sistem Informasi Stratejik (SIS) didefinisikan sebagai
sistem yang terdiri dari sistem-sistem teknologi informasi apapun di level
manapun yang dapat digunakan untuk menerapkan strategi perusahaan. Perusahaan
yang menyelaraskan antara pengunaan teknologi informasi yang dapat mendukung
dan melaksanakan atau mengimplementasikan satu atau lebih strategi kompetisi
sebagai berikut :
1. Cost
leadership strategy
Sistem
informasi yang mendukung strategi ini adalah perusahaan sebagai produsen dengan
biaya terendah dengan cara; menurunkan biaya dalam proses bisnis melalui
rekayasa proses bisnis, menurunkan biaya dari pemasok, menurunkan biaya ke
pelangan. Perusahaan yang menerapkan strategi ini misalnya; perusahaaan J. B.
Hunt, yang mengunakan komputer yng dihubungkan dengan pasar komoditi bensin
untuk memonitor harga bensin dan membeli pada saat harga bensin rendah.
Perusahaaan Roadway express (memiliki pompa bensin), bisa membandingkan
harga-harga yang ditawarkan oleh pemasok dan membeli yang terendah, demgan
memanfaatkan komputer. 7-eleven (prusahaan ritel di amerika) berinvestasi
sampai $200 juta untuk menemukan keinginan pelangan, dan menentukan produk yang
harus disediakan di toko, perusahaan menerapkan pemajangan produk secara
bergantian tiap jam, untuk menghemat tempat yang sewanya yang mahal di Jepang,
sehingga menghemat biaya dan menghasilkan laba yang sangat besar. Caterpilar
Company (perusahaan alat-alat berat), pernah kalah bersaing dengan perusahaan Jepang
Komatsu yang dengan harga lebih murah 40%, namun dengan biaya $2 milyard,
membangn serat optik untuk mengunakan satelit, untuk menerapkan sistem
informasi eksekutif yang dapat menganalisa data, trend dan evalausi kinerja
dialer dan pemasok-pemasok, teleconference , CIM (robot, CAD, CAM) dibeberapa
pabrik, MRP II dan sistem pembelian dan logistik. Penerapan ini mampu menghemat
biaya sediaan dalam proses sampai 60% (sampai jutaan dollar), waktu pemesanan
turun dari 40 hari menjadi 10 hari, pengiriman tepat waktu meningkat sampai
70%, sehingga perusahaan dapat memenangkan pangsa pasar sampai 30%.
2.
Diferentaiation strategy
Sistem
informasi mendukung strategi ini mampu menyediakan produk/ jasa yang berbeda
atau unik dengan nilai yang lebih besar kepada pelangan dibandingkan dengan
pesaing-pesaingnya dengan cara; mengunakan teknologi informasi untuk membuat
produk/ jasa berbeda, mengunakan teknologi informasi untuk mengurangi
keuntungan diferensiasi pesaing. Perusahaan yang mengunakan strategi ini misalnya
Digital Equipment Corporation (DEC) dengan mengunakan sistem pakar mengunakan
X-Con untuk mengkomfigurasi sistem komputer berdasarkan pesanan pembeli yang
memiliki selera yang berbeda.
3. Focus
strategy
Sistem
Informasi yang mendukung strategi ini dapat membantu perusahaan memfokuskan
produk/ jasa disuatu niche market khusus. Misalnya pada perusahaan Domino’s
Pizza yang memfokuskan kepada penjualan Pizza dikirim tepat waktu; kurang dari
15 menit jika lebih akan gratis, dengan bekerja sama dengan AT&T yang mengurus
telepon yang masuk dengan menidentifikasi otomatis telepon yang masuk, alamat
yang diteuskan ke toko Domino’s Pizza yang paling dekat dengan penelpon, yang
membutuhkan waktu 7-11 detik. Pihak toko mengetahui nomor telepon tersebut
berdasarkan caller’s ID dan mengetahuim alamat pemesan dari basis data di
komputer, sehingga dapat mengirimkan pizza secepat mungkin.
4. Inovation
strategy
Sistem
informasi yang mendukung strategi ini mampu mendukung perusahaan untuk
menemukan produk/ jasa terbaru dibandingkan pesaingnya dengan cara; membuat
market baru dengan mengunakan teknologi informasi, misalnya kerjasama Merill
Lynch bekerjasama dengan Bank One untuk menghasilkan produk inovasi berupa Cash
Manajement account (CMA) dengan program ini nasabah pasar modal dan pasar uang
dapat mengetahui laporan keuangan mereka sendiri, membuat cara baru menjual
produk dan jasa yang melibatkan teknologi informasi, misalnya McKesson Drug
Company mengunakan sistem order elektronik (disebut Economost), yang
memungkinkan apotik atau toko obat memesan lewat fax, telepon maupun online,
sehingga
peneremiaan
order berlangsung cepat dan dapat diandalkan, dan mengurangi tenaga kerja
bagian pemesanan, serta meningkatkan loyalitas pelangan karena hemat waktu,
baiaya akurasi, biaya kenyamanan dan baiaya pulsa yang lebih murah.
5. Aliancy
strategy
Sistem
informasi strategi ini mampu membuat hubungan kerjasama yang menguntungkn
dengan pemasok, perusahaan lain dan bahkan dengan pesaing-pesaingnya dengan
cara; mengunakan sistem informasi anatar organisasi untuk menghubungkan dengan
sistem-sistem informasi perusahaan lain. Misalnya perusahaan 7-eleven Jepang
bekerjasama dengan pemasok-pemasok dan lainnya.
6. Growth
Stretegy
Sistem
informasi ini dapat mendukung perusahaan membantu dan mengembangkan
divesifikasi pasar, misalnya Citicorp yang mengunakan ATM pertama kali di kota
New York untuk mendapatkan nasabah baru.
7. Quality
Strategy
Sistem
informasi yang mendukung strategi ini dapat meningkatkan kualitas dari produk/
jasa dengan cara; mengunakan robot, CAM atau CIM untuk meningkatkan kaulitas
produk, mengunakan teknologi informasi untuk peningkatan berkelanjutan dari
produk. Perusahaan yang menerapkan cara ini misalnya Caterpilar Company (CAT).
Dengan
demikian pemanfatan SI dapat meningkatkan daya saing atau kinerja perusahaan
(tercapainya tujuan sebuah organisasi dengan efektif dan efisien) dengan
memanfaatkan sumberdaya informasi untuk mencapai keungulan kompetitif, karena
pemanfaatan sumber daya teknologi selain dapat meningkatkan; kecepatan
(pengolahan data data pelayanan), keakuratan, efisiensi, dapat juga untuk
meningkatkan produktifitas perusahaan, diferensiasi produk atau layanan, dapat
melayani pasar khusus konsumen tertentu, dapat melakukan inovasi, memungkinkan
kerjasama antar perusahaan, menumbuhkan pasar baru dan meningkatkan kualitas
produk atau jasa. sehingga baik secara langsung maupun tidak langsung dapat
meningkatkan profitabilitas perusahaan, baik berupa peningkatan pendapatan,
pengurangan biaya-biaya dan loyalitas konsumen.