Jumat, 02 Januari 2015

MAKALAH SISTEM INFORMASI MANAJEMEN



SISTEM INFORMASI MANAJEMEN
Disusun guna memenuhi tugas semester 1
Program : D3 (Diploma 3)
Mata Kuliah : Administrasi Organisasi & Management
Dosen Pengampu: Pk. Andri Feriyanto,SE
Dharma Partia.jpg

DISUSUN OLEH:
1.AHMAD MAHASIN :14315054
2.DIDIT SANTOSO      :14315009
3.KHUSNUL ARIFIN    :14315025
POLITEKNIK DHARMA PATRIA (POLDA)
KEBUMEN
Jl.Letjen. Suprapto No. 73 Kebumen 54311
2015
PENDAHULUAN
Tidak dapat disangkal bahwa salah satu penyebab utama terjadinya era globalisasi yang datangnya lebih cepat yaitu karena perkembangan pesat teknologi informasi. Kemajuan teknologi digital yang dipadu dengan telekomunikasi telah membawa komputer memasuki masa-masa “revolusi”-nya. Kegunaan komputer di perusahaan tidak hanya untuk meningkatkan efisiensi, namun lebih jauh untuk mendukung terjadinya proses kerja yang lebih efektif. Tidak seperti halnya pada era komputerisasi dimana komputer hanya menjadi “milik pribadi” Divisi EDP (Electronic Data Processing). perusahaan, di era kedua ini setiap individu di organisasi dapat memanfaatkan kecanggihan komputer, seperti untuk mengolah database, spreadsheet, maupun data processing (end-user computing). Tidak ada yang dapat menahan lajunya perkembangan teknologi informasi. Keberadaannya telah menghilangkan garis-garis batas antar negara dalam hal flow of information.
 A.Pengertian SIM
 Menurut Moekijat adalah : jaringan prosedur engolahan data yang dikembangkan dalam suatu organisasi dan disatukan apabila dipandang perlu,dengan maksud memberikan data kepada manajemen setiap waktu diperlukan,baik data yang bersifat intern maupun yang bersifat ekstern,untuk dasar pengmilan keputusan dalam rangka mencapai tujuan organisasi.
B.Keunggulan Penggunaan SIM
1.Keuntungan bagi proses planning(perencanaan): setiap anggota organisasi bias mendapatkan informasi secara cepat,sehingga memungkinkan keterlibatan banyak orang dalam proses perencanaan.
2.Keuntungan bagi proses organizing (pengorganisasian):penggunaan SIM dapat meningkatkan koordinasi antara anggota organisasi.
3.Keuntungan bagi proses leading (kepemimpinan) : dapat meningkatkan komunikasi antara stake holder.
4.Keuntungan dalam proses controlling (pengawasan/pengendalian): memungkinkan pengukuran kinerja lebih intensif.
C. Penggunaan SIM
1.Petugas Administrasi : mengerjakan transaksi dan mengolah data.
2.Manajer tingkat bawah: mendapatkan data operasi,membantu perencanaan,penyusunan jadwal,mengetahui situasi yang tidak terkendali, dan pengambilan keputusan.
3.Staf ahli: Mendapatkan informasi bagi analisisnya,membantu menganalisisnya, dan membuat perencanaan dan pelaporan.
4. Manajemen:untuk laporan tetap ,permintaaan informasi khusus ,lapora khusus mengenai masalah dan peluang yang ada dan untuk pengambilan keputusan.
D. Penerapan SIM Dalam Organisasi
1.Pemasaran/marketing.
Contoh: amalan penjualan,perencanaan penjualan,analisis pelanggan dan penjualan.
2.Produksi:
Contoh:perencanaandan penjadwalan produksi,pengendalian biaya dan analisis biaya.
3.Logistik
Contoh :perencanaan dan pengendalian pembelian,prsediaan barang dan distribusi.
4.Personalia atau SIM SDM
Contoh : perencanaan kebutuhan personalia,penganalisis prestasi,dan administrasi gaji.
5.Keuntungan dan akutansi (SIA)
Contoh :analisis keuangan,analisis biaya,perencanaan kebutuha modal,dan perhitungan pendapatan.

Pengertian Sistem Informasi Akuntansi

Sistem Informasi Akuntansi merupakan sistem informasi fungsional yang mendasari sistem informasi fungsional yang lainnya seperti sistem informasi keuangan, sistem informasi pemasaran, sistem informasi produksi dan sistem informasi sumber daya manusia. Sistem-sistem informasi lain membutuhkan data keuangan dari sistem informasi akuntansi.
Hal ini menunjukkan bahwa suatu perusahaan yang akan membangun sistem informasi manajemen, disarankan untuk membangun sistem informasi akuntansi terlebih dahulu. Fungsi penting yang dibentuk SIA pada sebuah organisasi antara lain : Mengumpulkan dan menyimpan data tentang aktivitas dan transaksi. Memproses data menjadi into informasi yang dapat digunakan dalam proses pengambilan keputusan. Melakukan kontrol secara tepat terhadap aset organisasi.

Pengertian Sistem Informasi Akuntansi Menurut Ahli

1.    Menurut Wilkinson dan Cerullo (1995, p.5-6) pengertian sistem informasi akuntansi merupakan struktur yang menyatu dalam suatu entitas, yang menggunakan sumber daya fisik dan komponen lain, untuk merubah data transaksi keuangan/akuntansi menjadi informasi akuntansi dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan akan informasi dari para pengguna atau pemakainya (users).
2.    Beberapa batasan pengertian (definisi) Sistem Informasi Akuntansi lain yang dapat dikutip misalnya pendapat Wilkinson (1990) bahwa sistem informasi akuntansi adalah merupakan sistem informasi formal, memiliki tujuan (kegunaan), tahap, tugas, pengguna, dan sumber daya dan mencakup ke seluruh kegiatan perusahaan dalam penyediaan informasi bagi semua pengguna di perusahaan tersebut.
3.    Pengertian Sistem Informasi Akuntansi Menurut George H. Bodnar dan William S. Hopwood dalam bukunya yang diterjemahkan oleh Jusuf, A.A. (1996, h.1) pengertiansistem informasi akuntansi adalah, “Kumpulan sumber daya, seperti: manusia dan peralatan, yang diatur untuk mengubah data menjadi informasi akuntansi.” Informasi ini dikomunikasikan kepada para penggunanya untuk berbagai pengambilan keputusan.
4.    Pengertian Sistem Informasi Akuntansi menutut Mulyadi (2001, h.3) mendefinisikan, “Sistem akuntansi adalah organisasi formulir, catatan dan laporan yang dikoordinasi sedemikian rupa untuk menyediakan informasi keuangan yang dibutuhkan oleh manajemen guna memudahkan pengelolaan perusahaan.”
5.    Pengertian Sistem Informasi Akuntansi Menurut Niswonger, Fess & Warren diterjemahkan oleh Ruswinarto, H. (1995, h.248), “Sistem akuntansi adalah suatu sarana bagi manajemen perusahaan guna mendapatkan informasi yang akan digunakan untuk mengelola perusahaan dan untuk menyusun laporan keuangan bagi pemilik, kreditor, dan pihak lain yang berkepentingan.”
6.    Pengertian Sistem Informasi Akuntansi  menurut Baridwan (1998, h.6), “Sistem akuntansi terdiri dari formulir-formulir, catatan-catatan, prosedur dan alat-alat yang digunakan untuk mengolah data mengenai suatu mengenai usaha suatu kesalahan ekonomis dengan tujuan untuk menghasilkan umpan balik dalam bentuk laporan-laporan yang diperlukan oleh manejemen untuk mengawasi usaha-usahanya dan bagi pihak-pihak lain yang berkepentingan seperti pemegang saham, kreditur, dan lembaga-lembaga pemerintah untuk menilai hasil operasi.”

Contoh Sistem Informasi Akuntansi

Ada beberapa sistem informasi akuntansi yang sudah dikembangkan oleh berbagai perusahaan. Ada yang mengembangkan secara umum, ada yang mengembangkan berdasarkan kasus per kasus dalam suatu organisasi. Contoh sistem informasi akuntansi yang dikembangkan secara umum adalah: Dec Easy Accounting(DEA) dan MYOB

I. Apakah Kualitas ?
Kualitas di definisikan dalam banyak cara. Menurut James Martin , konsultan komputer terkenal , mendeskripskan kualitas perangkat lunak, sebagai tempat waktu, sesuai anggaran, dan memenuhi kebutuhan pemakai \. Definisi kualitas adalah kesesuaian dengan spesikfikasi pelanggan, bukan sejumlah kriteria yang di tetapkan perusahaan.
II. Dimensi-dimensi Kualitas Produk dan Jasa
Kualitas biasanya tidak ditemukan oleh satu atribut atau dimensi tunggal dari suatu produk atau jasa, tetapi ditentukan oleh beberapa atribut. Karakteristik-karakteristik seperti ini adalah dimensi-dimensi ari kualitas, dan terdapat pada produk yang kita beli maupun jasa yang kita terima.



 A. Dimensi – dimensi Produk
1.Kinerja
Dimensi ini mengenai seberapa baik suatu produk melakukann apa yang memang harus dilakukannya.
2.Features
 Adalah pernak – pernk yang melengkapi atau meningkatkan fungsi dasar produk.
3.Keandalan
Berkaitan dengan kemampuan produk untuk bertahan selama penggunaan yang biasa.
4.Kesesuaian
Berkaitan dengan seberapa baik produk tersebut dengan standar.
5.Daya Tahan
Ukuran umur produk dan teknologi modern memungkinkan hal itu.
6.Kemudahan perbaikan
Produk yang digunakan untuk jangka waktu lama sering harus diperbaiki atau dipelihara.
7.Keindahan
Keindahan suatu produk tersebut dilihat dan dirasakan dapat menjadi dimensi penting.
8.Persepsi terhadap kualitas
Tidak didasarkan pada produk itu sendiri tetapi pada citra atau reputasinya.



B. Dimensi – dimensi Kualitas Jasa
1.Berwujud
Adalah hal – halyang dilihat pelanggan saat jasa sedang dikerjakan – fasilitas, pegawai, perlengkapan dan peralatan.
2.Keandalan
Sama seperti produk harus andal, demikian pula personil jasa harus dapat melakukan pekerjaannya secara konsisten, akurat dan dapat diandalkan.
3.Responsif
Pelanggan tidak ingin harus menunggu untuk dilayani.
4.Kepastian
Pelanggan mengharapkan personil jasa sopan dan terpelajar, melalui tindakan dan penampilannya, orang yang menyediakan jasa menampilkan kepercayaan dan keyakinan.
5.Empathy
Personil jasa juga harus menunjukan perhatian yang tulus pada para pelanggan dan kebutuhan mereka.

III. Dasar – dasar managemen kualitas
Management kualitas adalah konsep yang menyatakan bahwaperusahaan dapat dapat mencapai tingkat kualitas yang diinginkan pada proses , produk dan jasanya dengan mengikuti praktek fundamental . Sejaragtelah menunjukan bahwa tidak ada satu cara terbaik untuk mencapai tingkat kualitas. Sebaliknya ada berbagai jalan alternative yang dapat perasaan ikuti. Beberapa konsep managemen kualitas ada 14 pokok deming.
Mungkin pakar kualitas yang paling terkenal adalah W. Edwards Deming, Professor statistik di new york university tahun 1940-an yang pergi ke jepang untuk membantu Negara tersebut membangkitkan kembali kemampuan industrinya setelah perang dunia II. Sebagian besar keberhasilan ynag dinikmati jepang sebagai kekuatkan industry dapat dikaitkan pada pengaruh deming. Deming terkenal karena 14 pokoknya yang ia percayai merupakan kunci mencapai kualias. 14pokok deming adalah

Tetapkan tujuan inovasi dan perbaikan yang terus menerus.
Ambil filosofi baru, kita dapat menerima kekurangan dan kesalahan lama.
Hentikan ketergantungan pada inspeksi masal, persyratkan bukti statistik bahwa kualitas sudah terpasang.
Hentikan praktek memberikan bisnis berdasarkan harga.
Gunakan metode statistik untuk menemukan titik permasalahan.
Lembagakan metode metode modern dalam pelatihan kerja.
Perbaiki pengawasan, lakukan apa yang tepat bagi perusahaan, jangan hanya menyerahkan kuantitas yang disarankan.
Usir rasa takut, sehingga orang yang merasa aman untuk mengungkapkan permasalahan dan meminta informasi.
Hilangkan halangan antar departement serta halangan antar pemasok dan pelanggan sehingga ada komunikasi terbuka yang efektif.
Hapuskan poster poster dan slogan slogan karena tidak membantu memecahkan masalah. Kerjakan dan tunjukkan orang orang bagaimana caranya.
Hilangkan standar kerja berdasarkan kuota jumlah karenamengabaikan kualitas dan membatasi produksi.
Singkirkan halangan antar para pekerja dan hak mereka untuk bangga dalam pekerjaan mereka.
Lembagakan berbagai program pelatihan kembali untuk mengejar perubahan dan perkembangan baru.
Ciptakan struktur management puncak yang akan menekankan pokok pokok ini setiap hari.
IV. Total Quality Management

Pendekatan menuju management kualitas strategis yang mendapatkan paling banyak perhatian saat ini adalah total quality management (TQM), management keseluruhan perusahaan sehingga perusahaan unggul dalam semua dimensi produk dan jasa yang penting bagi pelanggan.

Keyakinan dasar yang melandasi TQM adalah :
-Kualitas didefinisi oleh pelanggan
-Kualitas dicapai oleh management
-Kualitas adalah tanggung jawab seluruh perusahaan
Pokok pokok ini menagkap ide ide yang disumbangkan oleh deming, juran, feigembaun dan para pakar kualitas lainnya selama paruh kedua, abad dua puluh, saat para pelanggan dunia menjadi sadar kualiatas. Elemen – elemen TQM Peralatan peralatan grafis .
Dalam Melaksanakan TQM, Management dapat menggunakan berbagai bagan dan grafik untuk memantau aktifitas kualitas . sebagian grafik dikembangkan didalam fungsi manufaktur dan biasanya digunakan terbatas pada era tersebut. Analisis pareto dan diagram sebab akibat adalah contohnya. Grafik grafik yang lain tampak digunakan lebih luas, dan dikenal para manager disemua area peralatan peralatan satatistik.
System pengendalian kualitas yang formal mula mula diterapkan dalam fungsi manufactur. Pendekatan yang umum adalah membuat secara khusus suatu departement pengendalian kualitas, dan mempekerjakan para pemeriksa kualitas untuk memantau arus material dan arus kerja di pabrik. Statistical Quality Control (SQC) adalah penggunaan teknik teknik matematika untuk menentukan apakah material dan proses berada dalam garis pedoman kualitas. Yang paling banyak menggunakan SQC adalah para pemeriksa kualitas dan para spesialis kuantitatif seperti management scientist dan operation resheacher.

V. Kualitas dan Keunggulan kompetitif
A. Keuntungan kompetitif
TQM adalah produk yang popular saat ini karena managemen puncak memahami bahwa perusahaan dapat mencapai keunggulan kompetitif melalui kualitas. Perusahaan perusahaan melskuksn investasi yang besar pada kualitas, dengan harapan manfaatnya akan melebihi biayanya.

1.Keunggulan kualitas yang baik.
Keuntungan yang didapat perusahaan karena menyediakan produk dan jasa berkualitas baik berasal dari pandangan penjualan yang lebih tinggi dan biaya yang lebih rendah, gabungan keduanya menghasilkan profitabilitas dan pertumbangan.

2.Hubungan- hubungan dalam model ini adalah sbb :
-Pasar yang dilayani oleh industri mencakup pelanggan pelanggan dengan kebutuhan produk dan jasa.
-Penelitian pemasaran mengidentifikasi kebutuhan tersebut, dan mengidentifikasinya dalam hal kualitas.
-Pelanggan menganggap produk dan jasa perusahaan lebih berkualitas dari pesaingnya.
-Karena dianggap lebih berkualitas, pelanggan bersedia membayar harga yang relative lebih tinggi dari pada harga pesaing.
-Dianggap memiliki nilai nilai yang relative lebih tinggi.
-Nilai yang lebih tinggi menghasilkan kenaikan dalam pangsa pasar.
-Berkart program kualitasnya, perusahaan dapat mngikuti spesifikasi pelanggan lebih baik dari pada para pesaing.
-Efektifitas ini menghasilkan penurunan biayan dengan memproduksi produk yang dibutuhkan secara benar sejak pertama kali.
-Penurunan biaya digabungkan dengan pangsa pasar yang lebih luas akan menghasilkan biaya ;ebih murah daripada pesaing.
-Gabungan dari keunggulan relative dibidang harga, pangsa pasar dan biay menciptakan profitabilitas dan pertumbuhan.


B. Kerugian kualitas
-Kehilanggan Bisnis
-Tuntutan hukum
-Kehilanggan produktiftas
-Biaya biaya

1. Bagaimana CBIS memperbaiki dan produk jasa
Cara CBIS memperbaiki kualitas produk dan jasa agar perusahaan dapat mencapai keunggulan kompetitif yaitu dengan adanya informasi, dan sumber daya informasi mencakup :
2.Perangkat keras (fasilitas) Merupakan fasilitas sistem yang utama, yang dapat membantu kerja sistem dari luar dan dapat dirasakan dengan panca indera manusia.
3.Perangkat lunak (database) Merupakan sinyal sinyal komputer yang bertugas untuk menghubungkan antara hardware dengan brainware agar dapat terjadi komunikasi.
4.Spesialis informasi merupakan pegawai perusahaan yang sepenuh waktu bertanggung jawab mengembangkan dan memelihara sistem berbasis komputer, terutama CBIS.
5.Pemakai Merupakan seluruh pegawai perusahaan yang sangat membutuhkan informasi dalam mengerjakan kepentingannya.
Contoh :
-Pelacakan paket
-fedEx menggunakan computer untuk banyak aplikasi, tetapi yang palingnyata bagi pelanggan adalah pelacakan paket.
-Pendekatan top-Down

Usaha mencapai TQM dimulau dari CEO dan akhirnya melibatkan semua pihak dalam perusahaan. Tahapan tahapannya :
-Tentukan untuk mengikuti TQM
-Tetapkan budaya kualitas
-Tetapkan pengawasan managemen puncak
VII. Menetapkan program TQM
Ketelibatan IS dalam usaha TQM perusahaan tidak terbatas pada menyediakan informasi bagi pemakai internal sehingga perusahaan dapat mencapai kualitas dalam produk dan jasanya. IS juga diharapkan dapat mempratekkan managemen kualitas. CIO bertanggung jawab menetapkan dan menegakkan standar yang memungkinkan IS menyediakan informasikualitas produk dan jasa. Tetapi CIO dan jasa informasi tidak diharapkan melaksanakannya sendiri. CEO dan para eksekutif lain membangun kerangka kerja yang mendukung bagi seluruh perusahaan.
Menurut pakar kualitas joseph juran, pendekatan yang lazim adalah menetapka dewan perencanaan kualitas yang memformulasikan dan mengkoordinasikan aktivitas kualitas seluruh perusahaan. Tanggung jawab tersebut meliputi :
a)Menetapkan kebijakan kualitas perusahaan
b)Menetapkan tujuan kualitas perusahaan, dan mengkaji tujuan tujuan area fungsional
c)Menetapkan strategi kualitas perusahaan dan mengkaji tujuan tujuan area fungsional
d)Mengkaji kinerja kualitas dibandingkan dengan tujuan dan strategi
Merevisi system pemberian peringkat menejerial dengan memasukkan kinerja yang mengarah ketujuan kualitas.
Dewan perencanaan kualitas adalah sejenis komite pengarah yang menyediakan pengawasan terus menerus atas semua usaha usaha kualitas perusahaan. Selain memformulasikan rencana rencana tersebut dilaksanakan.

Sebagai kesimpulan dari pembahasan proses penerapan TQM, ada dua pokok yang penting. Pertama, proses kualitas sangat sangat mirip dengan top-down lainnya, seperti perencanaan strategis, managemen sumber daya informasi, dan pembuatan anggaran tahunan. Kenyataannya, semua proses ini saling terkait. Managemen kualitas yang dipraktekkan dalam perusahaan tidak berdiri sendiri sebagai usaha terpisah, tetapi terjalin dengan segala sesuatu yang perusahaan lakukan. Kedua, tanggung jawab untuk mencapai produk dan jasa informasi yang berkualitas tidak hanya terletak pada IS. Berbagi area fungsional lain bertanggung jawab mencapai tingkat kualitas yang sama diarea mereka untuk syste m system yang dikembangkan sendiri oleh pemakai. Namun, tugas mereka semestinya lebih ringan dari IS, karena pelanggannya adalah para pemakai sendiri. Tetapi tanggung jawab kualitas tetap ada dan harus disadari oleh semua manager area fungsional.

VIII.     MENCAPAI MANAJEMAN KUALITAS DALAM JASA INFORMASI

Organisasi jasa dari semua jenis dan ukuran menyadari tanggung jawab mereka untuk memenuhi tuntutan kualitas dari konsumen mereka. Computer berperan penting dalam sistem yang digunakan dalam jasa informasi untuk menghasilkan kualitas manajeman dan memberikan jasa informasi yang layak untuk para konsumen.Komputer juga memiliki peran dalam peran lain usaha perusahaan untuk mencapai kualitas. Unit Jasa Informasi (IS) menghasilkan produk yaitu informasi yang dibutuhkan oleh pelanggannya yaitu para pemakai informasi.Para pemakai membentuk persepsi mengenai kualitas jasa yang ditawarkan oleh IS dan persepsi ini dapat sangat mempengaruhi unit IS. Pertumbuhan end-user computing sebagian besar dipengaruhi oleh ketidak puasan pemakai atas kualitas produk dan jasa informasi yang mereka terima.

Tipe – Tipe dari sumber Infromasi :
Informasi Umum,Informasi dari para, spesialis, para pemakai, fasilitas, softwere ,hardwere.Informasi sebagai sumber strategis merupakan salah satu sumber yang dapat menghasilkan keuntungan yang kompetitif. Caranya : Dengan memfokuskan pada pelanggan dan membangun system informasiyang bisa meningkatkan arus informasi antara perusahaan dan pelanggan.

IX. MENEMPATKAN KUALITAS INFORMASI SISTEM DALAM PERSPEKTIF

Istilah sistem dan teknologi informasi digunakan untuk mendefinisikan arti dari istilah tersebut.teknologi informasi terdiri atas perangkat kerja dan perangkat lunak yang dibutuhkan oleh perusahaan untuk mencapai tujuannya. Sistem informasi lebih rumit dan dapat dipahami dengan baik dengan melihatnya dari perspektif teknologi. Sistem Informasi secara teknis dapat didefinisikan sebagai sekumpulan komponen yang saling berhubungan ,mengumpulkan,memproses,menyimpan ,mendistribusikan informasi untuk menunjang pengambilan keputusan dan pengawasan dalam suatu organisasi.Tiga aktivitas didalam sistem informasi dalam memproduksi informasi yang dibutuhkan organisasi menganalisa permasalahan dan menciptakan produk baru aktivitas tersebut adalah input ,proses dan output.Sehingga dengan hasil dari 3 aktivitas tersebut akan dapat menghasilkan kualitas informasi sistem yang perspektif.


1. Konsep manajemen informasi dalam perusahaan
Bagi banyak orang, kantor merupakan tempat korespondensi, persiapan formulir dan laporan, penyimpanan data, dan berkas oleh juru ketik, sekretaris, arsiparis, petugas pemberkasan, operator mesin, supervisor dan manajer. Latar di atas sering melibatkan produk fisik – surat, memorandum, dan laporan yang ditulis; pernyataan dan nota yang disiapkan; catatan dan rekaman; lemari berkas yang berisi salinan arsip. Kantor ini ada wujudnya, tapi bagi mahasiswa manajemen perkantoran administratif, ini merupakan gambaran umum sebuah kantor.Manajemen kantor administratif, mirip dengan manajemen informasi, menjadi bidang kerja dinamis yang terdiri dari sistem administrasi, proses data, reprografis, proses kata, manajemen data, telekomunikasi dan mikrografis. Fungsi dan prinsip manajemen informasi yang efektif dapat diterapkan di berbagai jenis kantor. Tugas kantor lama seperti komunikasi lisan dan tulisan, mengolah dan melaporkan, penyimpanan data, akunting, dan pemberkasan masih ada, tapi diperbarui. Fungsi manajemen kantor terbatas pada layanan berkas dan pegawai. Adanya perkembangan zaman dan metode informasi muncul tuntutan agar informasi dan keputusan dilakukan lebih cepat.
-Konsep keungggulan kompetitif dalam operasional perusahaan
Dalam mengimplementasikan konsep e-business, terlihat jelas bahwa meraih keunggulan kompetitif (competitive advantage) jauh lebih mudah dibandingkan mempertahankannya. perusahaan harus memiliki kriteria-kriteria (critical success factors) dan ukuran-ukuran (performance indicators) yang dapat dijadikan sebagai barometer sukses tidaknya perusahaan dalam memiliki dan mempertahankan keunggulun kompetitif tertentu. Secara garis besar, ada empat periode atau era perkembangan sistem informasi, yang dimulai dari pertama kali diketemukannya komputer hingga saat ini.
Ada punbeberapa konsep kompetitif yaitu : men genai akses yang cepat dalam mencari informasi yang berkaitan dengan perusahaan tersebut, teknik penyampaian informasi, dan visualisasi.
Teknologi informasi yang dapat dipakai dalam hal ini yang termudah adalah internet. Sistem informasi yang baik adalah sistem yang dapat memenuhi kebutuhan di setiap sektor, baik itu dari faktor kemudahan aksesibilitas maupun ketajaman informasi. Kecepatan dalam update inilah yang merupakan salah satu keunggulan dari teknologi sistem informasi.
2. Strategic uses of information technology
Perkembangan teknologi informasi juga dirasakan membawa perubahan yang sangat berpengaruh terhadap berkembangannya dunia bisnis. Tingginya investasi dalam Teknologi Informasi dan hubungannya dengan produk dan layanan selama dua dekade ini akan berhasil jika gabungan dari keduanya dapat selaras dan saling mendukung. Keselarasan antara strategi teknologi informasi dan strategi bisnis dapat berjalan dengan pengembangan sumberdaya dari teknologi informasi yang sejalan dengan proses bisnisnya Keberhasilan investasi Teknologi informasi ini dapat dicapai jika ada keselarasan antara Teknologi Informasi dan strategi yang kompetitif.
Agar keselarasan antara teknologi informasi dan strategi bisnis terwujud maka harus ada saling pengertian mempunyai visi yang sama antara eksekutif proses bisnis dengan eksekutif teknologi
persaingan dalam suatu industri tidak hanya terbatas pada persaingan diantara para pesaing yang ada tetapi gabungan dari kelima kekuatan bersaing itu yang akan menetukan kemampuan perusahaan di dalam suatu industri untuk memperoleh keuntungan. Strategi merupakan arahan dan ruang lingkup dari perusahaan dalam jangka panjang yang akan memberikan keuntungan bagi perusahaan melalui penggunaan sumber daya yang ada dalam lingkungan yang mendukung untuk memenuhi kebutuhan pasar dan memenuhi harapan dari para stakeholder. Ada dua kemungkinan yang dapat dilakukan, pertama proses bisnis perlu dilakukan modifikasi agar sesuai dengan IT yang digunakan, atau kedua melakukan penyesuaian atau kustomisasi terhadap IT. Peranaan IT dalam organisasi ini juga akan mempengaruhi penyelarasan yang terjadi dalam perusahaan.
3. Membangun Customer Focused
Untuk membangun keunggulan kompetitif perusahaan, manajemen puncak perlu pertama-tama menetapkan strategi yang tepat. Perusahaan yang menggunakan strategi ini membangun keunggulan kompetitif dengan terus-menerus menciptakan produk atau layanan yang paling canggih, paling baik, paling inovatif. Pada perusahaan dengan orientasi keakraban pelanggan (customer intimacy), maka harus dipastikan semua karyawan memahami dengan benar arti penting pelanggan. Pada perkembangan pasar ritel dewasa ini, tuntutan konsumen yang semakin meningkat dan persaingan yang semakin ketat membuat perusahaan ritel hares tetap fokus dalam tindakan penciptaan kepuasan dan membangun loyalitas pelanggan. Salah satu pendekatan pemecahan masalah yang dapat dilakukan adalah dengan menerapkan strategi pemasaran relasional.
Perusahaan yang dapat membangun bisnis yang berfokus pada customer adalah bagaimana dia dapat :
• Mempertahankan agar customers loyal
• Dapat mengantsisipasi kebutuhan masa yang kan datang
• Mampu merespon kekhawatiran customer
• Menyediakan pelayanan yang berkualitas tinggi kepada customer
Customer focused juga berarti memberikan yang terbaik bagi konsumen dan menjadikannya puas akan sejumlah rupiah yang dikeluarkan.
4. Value Chain & Strategic Information System
sistem informasi dalam suatu organisasi perusahaan sudah menjadi suatu kebutuhan yang mendasar. Pengembangan sistem informasi yang baru membutuhkan suatu perencanaan sistem teknologi informasi. Pembuatan perencanaan strategis sistem teknologi informasi adalah sebagai langkah awal dalam membuat perencanaan sistem teknologi informasi.
– Pada tahap pertama yaitu penelitian dilakukan studi literatur tentang sistem informasi dan perencanaan strategis sistem teknologi informasi.
– Tahap kedua yaitu dilakukan pengumpulan data dan informasi sesuai dengan kebutuhan penelitian. Tahap ketika dilakukan analisis bisnis dan analisis sistem teknologi informasi. Analisis bisnis yang dilakukan adalah analisis 5 competitive forces model Porter, analisis Strength Weaknesses Opportunity Threaths (SWOT), analisis value chain. Analisis sistem teknologi informasi yang dilakukan adalah analisis Information System Strategic Grid model McFarlan dan analisis kesenjangan.
– Bagian akhir analisis dilengkapi dengan rekomendasi strategi untuk pengembangan sistem teknologi informasi.
Strategi ini dijalankan dengan tetap memperhatikan komponen biaya dan waktu pengembangan sistem.
5. Re-engineering Bussiness Process
Business Process Reengineering dikenal juga dengan istilah Business Process Redesign (Perancangan Ulang Proses Bisnis), Business Transformation, atau Business Process Change Management. Re-engineering (“rekayasa ulang”) adalah dasar dari perkembangan-perkembangan manajemen yang muncul belakangan ini. Perancangan ulang membagi-bagi proses bisnis menjadi sub-sub proses dan tugas yang dilaksanakan oleh beberapa area fungsional terspesialisasi dalam organisasi, Perancangan ulang memaksimalkan kinerja subproses yang akan menghasilkan beberapa keuntungan, namun tidak menjanjikan peningkatan yang dramatis jika prosesnya sendiri tidak efisien dan tertinggal. Teknologi informasi berperan penting dalam konsep perancangan ulang. Pada masa sekarang, TI merupakan pendorong besar bagi beberapa bentuk kinerja dan kolaborasi di dalam dan luar organisasi.
Beberapa peran TI dalam BPR:
• Basis data yang dibagi-bagikan (shared databases), membuat informasi tersedia pada banyak tempat.
• Jaringan telekomunikasi (telecommunication networks), memungkinkan organisasi dapat disentralisasikan dan didesentralisasikan dalam waktu yang sama.
• Perlengkapan pengambilan keputusan (decision-support tools), memungkinkan pengambilan keputusan menjadi bagian dari pekerjaan sehari-hari.
• Komunikasi data tanpa kabel (wireless data communication) dan komputer yang mudah dibawa (portable computer), memungkinkan personel lapangan bekerja secara independent..
• Perhitungan kinerja tinggi (high performance computing), memungkinkan perencanaan on-the-fly (diciptakan pada saat dibutuhkan) dan perbaikan.
6. Menciptakan Virtual Company
suatu perusahaan yang membuat suatu aplikasi sistem informasi yang digunakan untuk menjembatani antara perusahaan dan klien secara online.
Untuk membangun sebuah Virtual Company, ada beberapa komponen yang dapat digunakan , diantaranya :
1. Email
2. Sistem yang otomatis dan mudah digunakan
3. Digital company
4. Monitoring
5. Infrastruktur
6. Motivasi
7. user-friendly
Untuk factor waktu, aplikasi yang bisa menjadi pilihan adalah e-mail, IM, intranet, electroni meeting. Sedangkan untuk faktor jangkauan ruang/area, teknologi yang bisa menjadi pilihan adalah mobile phone, PDA,Laptop,internet. Kedua pilihan teknologi dan aplikasi tersebut akan menjadi dasar bagi Manager dalam pengambilan keputusan dan bertindak sesuai kebutuhan organisasi dan management.
7. Membangun Knowledge Creating Company.
Knowledge management adalah kumpulan perangkat, teknik, dan strategi untuk mempertahankan, menganalisa, mengorganisir, meningkatkan, dan membagikan pengertian dan pengalaman
knowledge sebagai intellectual capital perusahaan merupakan faktor strategis perusahaan menghadapi kompetisi global. Knowledge creation adalah proses inti dari inisiatif knowledge management, yang secara khusus mempunyai dampak untuk menghasilkan new knowledge agar dapat menciptakan inovasi untuk meningkatkan pertumbuhan corporate performance.
Ada 2 macam knowledge yang dikembangkan perusahaan :
– Explicit knowledge: data, dokumen, dan seluruh hal yang tertulis atau yang tersimpan didalam computer.
– Tacit knowledge: “how-to” knowledge yang ada dalam pikiran masing masing pekerja Tacit Knowledge seringkali menggambarkan informasi terpenting dari sebuah organisasi, namun tidak tercatat secara tertulis tetapi berada didalam akal/pikiran masing masing karyawan.
Integrasi ini menjadikan perusahaan menjadi lebih innoovative dan agile dalam menyediakan produk dan layanan pelanggan berkualitas.

Sistem Manajemen Keamanan Informasi
Sistem manajemen keamanan informasi (SMKI) atau information security management system (ISMS) adalah sistem manajemen yang diterapkan perusahaan untuk mengamankan aset informasi terhadap ancaman yang mungkin terjadi. Oleh sebab itu, kemanan informasi secara tidak langsung menjamin kelangsungan bisnis perusahaan.

Sistem manajemen keamanan informasi menjadi penting diterapkan agar informasi yang beredar di perusahaan dapat dikelola dengan benar sehingga perusahaan dapat mengambil keputusan berdasarkan informasi yang ada dengan benar pula dalam rangka memberikan layanan yang terbaik kepada pelanggan.

Terdapat berbagai standar keamanan informasi yang berlaku saat ini. Yang paling banyak diterapkan adalah standar sistem manajemen informasi yang diterbitkan oleh ISO.

Standar manajemen keamanan versi ISO  dikenal dengan keluarga standar ISO 27000, yaitu:

ISO 27000: Standar ini berisi kosa kata dan definisi sistem manajemen kemanan informasi
ISO 27001: Standar ini berisi persyaratan yang harus dipenuhi jika ingin mendapatkan sertifikat ISO 27001 (ISMS)
ISO 27002: Standar yang berisi panduan penerapan ISO 27001 (code of practice)
ISO 27003: Berisi panduan implementasi sistem manajemen keamanan informasi
ISO 27004: Standar ini berisi matriks dan metode pengukuran keberhasilan penerapan SMKI
ISO 27005: Pedoman pelaksanaan manajemen risiko
ISO 27006: Panduan sertifikasi SMKI
ISO 27007: Standar pedoman audit SKMI

1. Bagaimana suatu perusahaan menggunakan sistem informasi untuk menunjang strategisnya!
Sistem informasi manajemen yang telah dikembangkan bertujuan untuk menyediakan fungsi-fungsi operasional dan mendukung keputusan manajemen dengan menyediakan informasi yang dapat digunakan oleh pembuat keputusan untuk merencanakan, mengontrol kegiatan perusahaan. SIM bertanggung jawab dalam menyediakan informasi untuk seluruh manajer perusahaan dalam bentuk laporan berkala, laporan khusus, dan keluaran bentuk matematika. Para manajer di semua ditiap departemen dapat menerima keluaran ini, yang sebagian besar dihasilkan dari gabungan data Sistem Informasi Akuntansi (SIA) yang ada. Sistem informasi Manajemen mempunyai subsistem berupa Sistem Informasi Bisnis adalah subsistem dari sistem informasi manajemen yang bertujuan untuk mengumpulkan, memproses, dan menghasilkan informasi yang berhubungan dengan transaksi-transaksi keuangan.
Perencanaan strategis prusahaan merupakan perencanaan jangka panjang yang mengidentifikasi tujuan-tujuan yang akan memberi posisi paling menguntungkan bagi perusahaan dalam lingkungannya, serta menentukan strategi pada manajemen tingkat atas untuk mencapai tujuan-tujuan tersebut. Semua perenanaan strategis area Fungsional harus bekerjasama dalam proses perecanaan strategis mereka. Pengembangan jasa informasi dan strategi bisnis dan rencana strategis perusahaan dikembangkan secara bersama-sama. Rencana strategis perusahaan mencerminkan dukungan yang dapat disediakan oleh jasa informasi, dan rencana strategis jasa informasi mencerminkan kebutuhan dukungan sistem dimasa depan
Pada tahun 1980-an sampai dengan awal tahun 1990-an, perusahaan multinasional besar melakukan pembangunan sistem informasi global mereka (GIS/ Global Information System). Pada tahun 2000-an, kurang lebih 2070 perusahaan multinasional akan didorong untuk memperbaiki aplikasi sistem informasi dan bentukan arsitektur sistem ini. Sistem yang mulanya dirancang untuk mendukung operasi yang tersentralisasi ataupun tidak tersentralisasi akan ditingkatkan untuk memampukan perusahaan induk dan cabangnya beroperasi sebagai sebuah koordinat suatu sistem yang terintegrasi. Adapun hal yan perlu ditingkatkan dan diintegrasikan secara utuh dalam pematangan sistem informasi dunia adalah peranan sistem informasi berbasis komputer (Computer Based Information System/ CBIS).
Beberapa industri raksasa seperti Samsung, Siemens, Sony, Carrefour, Suzuki dan Microsoft memiliki pusat dunianya secara global (global focus). Seperti halnya Siemens yang selalu melihat wilayah pasaran yang potensial sebagai fokus dunia global.
-Strategi bisnis global membatasi kendali di bawah perusahaan induknya. Produk untuk seluruh pasaran dunia globalnya dibuat secara terpusat dan dikirimkan ke cabang-cabangnya. Aliran produk dan informasi di antara perusahaan induk dan cabangnya bergerak dalam satu arah menuju cabang. Sistem informasi dari strategi ini menempati kapasitas terbesar di lokasi induk dan menonjolkan sentralisasi pada -basis data dan proses.
-Strategi bisnis multinasional merupakan perpaduan kendali yang bersifat sentralisasi dari strategi dunia global dan kendali yang desentralisasi dari strategi multinasional. Dalam penerapan sistem ini, kelompok manajemen di perusahaan induk lebih mengetahui dan terampil dalam memasuki pasaran dunianya. Cabang-cabang menggunakan keahlian mereka untuk menyesuaikan produk, proses, dan strategi kepada pasaran mereka masing-masing bedasarkan kelompok manajemen yang telah ditetapkan. Perusahaan yang mengikuti strategi bisnis ini menjalankan sistem antar organisasi yang menghubungkan basis data dan proses dari induk dengan cabang-cabangnya.
-Strategi bisnis antarnegara, yang dikenal pada tahun 1980-an. Dimana, Perusahaan induk dan seluruh cabang bekerja sama dalam merumuskan strategi dan mengoperasikan kebijakan dan mengkoordinasi logistik untuk menempatkan produk pada pasaran yang tepat. Perusahaan induk memantau pencapaian yang dapat diraih melalui penggabungan bisnis global untuk efisiensi, namun tetap memberikan keleluasaan pada tingkat lokal operasi perusahaan cabang. Perusahaan yang menerapkan strategi ini melakukan penggabungan pada sistem informasinya dengan mengikuti standar yang digunakan pada skala internasional bersamaan dengan rancangan sistem informasi pada umumnya. Strategi ini menempatkan tanggung jawab yang besar pada pengelola basis data untuk memastikan bahwa rancangan basis data perusahaan lazim digunakaan di seluruh dunia.
Hubungan antara Sistem Informasi dengan Strategi Bisnis
1. Para eksekutif perusahaan secara bersama dapat memperoleh penjelasan mengenai pengaruh yang mungkin terjadi pada sistem informasi dunia dalam strategi bisnis.
2. Memahami masing-masing unit usaha dalam strategi bisnis.
3. Menentukan siasat sistem informasi yang tepat untuk masing-masing unit strategi.
4.Mengenali pentingnya aplikasi untuk mencapai masing-masing siasat sistem informasi dan memprioritaskan penerapannya.
5. Menetapakan tanggung jawab untuk menerapkan aplikasi.
Strategi sistem informasi (SI) dibangun sesuai dengan strategi perusahaan. Pada awalnya SI diposisikan sebagai alat bantu untuk mengintegrasikan data dan meningkatkan kualitas informasi semata, maka saat ini SI telah menjadi strategi bisnis yang hebat. Dengan adanya SIM dapat membuat keputusan yang dapat meningkatkan value bagi perusahaan dapat di putuskan dengan cepat, tepat dan aman dan akurat, agar dapat menghadapi persaingan yang semakin kompleks saat ini. Pemanfaatan SI yang berbasis teknologi informasi dihampir semua bidang usaha bisnis merupakan salah satu strategi untuk menjawab tekanan atau amsalah yang dihadapi perusahaan, manfaat yang didapat perusahaan dengan pembangunan SI dapat bermanfaat untuk;
1.      Integrasi data dan Informasi, dengan SI memungkinkan perusahaan mengintegrasikan data dengan baik baik berupa data setup, maupun data transaksi yang dilakukan dari berbagai terminal dalam lingkungan jaringan di perusahaan. Sehingga dapat dimanfaatkan untuk membuat laporan manajerial yang dapat digunakan untuk merencanakan, pengorganisasian, dan pengontrolan terhadap kinerja perusahaan secara unit, maupun keseluruhan.
2.      Pengorganisasian data memungkinkan sistem bebas redundasi data, dengan adanya sfasilitas sistem informasi bahaya duplikasi data dapat dihindari, data menjadi konsisten, sehingga dapat dipakai bersama disetiap departemen.
3.      Meningkatkan kecepatan dan keakuratan penyusunan laporan manajerial, dengan adanya SI manajer dapat mengumpulkan data yang cepat dan akurat, yang dapat digunakan untuk mengolah mereka untuk membuat laporan manajerial.
4.      Meningkatkan kualitas produk dan kecepatan layanan. Daya saing perusahaan dipengaruhi oleh kualitas produk dan keputusann yang lebih baik, kecepatan layanan, dan harga yang murah. Semua ini dapat ditingkatkan dengan pembangunan SI, dengan SI semua lini perusahaan (terutama bagian produksi dan persediaan) mendapatkan informasi yang cepat mengenai produk sehingga apabila produk rusak atau mutu kurang baik dapat dilakukan perbaikan ulang atau diafkir. Kecepatan layanan dapat diperoleh dengan waktu yang singkat diperoleh oleh konsumen dalam mendapatkan pelayanan tentang informasi yang dibutuhkan.
5.      Efisiensi biaya dan waktu. Pemanfaatan SI yang digunakan seoptimal mungkin akan menurunkan pengeluaran biaya perusahaan dengan pemanfaatan sumber daya teknologi, serta meningkatkan produktifitas perusahaan dengan cepatnya waktu pelayanan.
6.      Meningkatkan citra perusahaan. SI dapat meningkatkan citra perusahaan dari susut staf maupun pihak eksternal perusahaan. Karena layanan konsumen yang cepat, dan karyawan menjadi cukup ringan dalam mengelolah transaksi yang terjadi. Kepercayaan masyarakat akan meningkat dan akan mendorong pembelian kembali dari produk perusahaan.
Sistem informasi untuk menunjang kegiatan strategis berbeda dengan SI konvensional, seperti;
1). Dukungan; SI secara konvensional untuk mendukung manajer menyelesaikan masalah kritis, sedangkan SI strategis untuk mendukung manajer dalam menerapkan strategi. 2). Fokus, SI konvensional mengunakan teknologi untuk kepentingan manusia, sedangkan SI stratejik sebagai alat atau senjata kompetisi. 3). Tujuan, SI konvensional lebih untuk pengurangan biaya (efisiensi), SI stratejik untuk memenangkan persaiangan. 4). Orientasi, SI konvensional berientasi ke aplikasi internal, sedang SI stratejik orientasi baik internal maupun eksternal untuk menjangkau konsumen.
Jadi perusahaan yang mengunakan SI untuk tujuan strategis dapat diartikan sebagai perusahaan yang memilki Sistem Informasi Stratejik (SIS) didefinisikan sebagai sistem yang terdiri dari sistem-sistem teknologi informasi apapun di level manapun yang dapat digunakan untuk menerapkan strategi perusahaan. Perusahaan yang menyelaraskan antara pengunaan teknologi informasi yang dapat mendukung dan melaksanakan atau mengimplementasikan satu atau lebih strategi kompetisi sebagai berikut :
1. Cost leadership strategy
Sistem informasi yang mendukung strategi ini adalah perusahaan sebagai produsen dengan biaya terendah dengan cara; menurunkan biaya dalam proses bisnis melalui rekayasa proses bisnis, menurunkan biaya dari pemasok, menurunkan biaya ke pelangan. Perusahaan yang menerapkan strategi ini misalnya; perusahaaan J. B. Hunt, yang mengunakan komputer yng dihubungkan dengan pasar komoditi bensin untuk memonitor harga bensin dan membeli pada saat harga bensin rendah. Perusahaaan Roadway express (memiliki pompa bensin), bisa membandingkan harga-harga yang ditawarkan oleh pemasok dan membeli yang terendah, demgan memanfaatkan komputer. 7-eleven (prusahaan ritel di amerika) berinvestasi sampai $200 juta untuk menemukan keinginan pelangan, dan menentukan produk yang harus disediakan di toko, perusahaan menerapkan pemajangan produk secara bergantian tiap jam, untuk menghemat tempat yang sewanya yang mahal di Jepang, sehingga menghemat biaya dan menghasilkan laba yang sangat besar. Caterpilar Company (perusahaan alat-alat berat), pernah kalah bersaing dengan perusahaan Jepang Komatsu yang dengan harga lebih murah 40%, namun dengan biaya $2 milyard, membangn serat optik untuk mengunakan satelit, untuk menerapkan sistem informasi eksekutif yang dapat menganalisa data, trend dan evalausi kinerja dialer dan pemasok-pemasok, teleconference , CIM (robot, CAD, CAM) dibeberapa pabrik, MRP II dan sistem pembelian dan logistik. Penerapan ini mampu menghemat biaya sediaan dalam proses sampai 60% (sampai jutaan dollar), waktu pemesanan turun dari 40 hari menjadi 10 hari, pengiriman tepat waktu meningkat sampai 70%, sehingga perusahaan dapat memenangkan pangsa pasar sampai 30%.

2. Diferentaiation strategy
Sistem informasi mendukung strategi ini mampu menyediakan produk/ jasa yang berbeda atau unik dengan nilai yang lebih besar kepada pelangan dibandingkan dengan pesaing-pesaingnya dengan cara; mengunakan teknologi informasi untuk membuat produk/ jasa berbeda, mengunakan teknologi informasi untuk mengurangi keuntungan diferensiasi pesaing. Perusahaan yang mengunakan strategi ini misalnya Digital Equipment Corporation (DEC) dengan mengunakan sistem pakar mengunakan X-Con untuk mengkomfigurasi sistem komputer berdasarkan pesanan pembeli yang memiliki selera yang berbeda.
3. Focus strategy
Sistem Informasi yang mendukung strategi ini dapat membantu perusahaan memfokuskan produk/ jasa disuatu niche market khusus. Misalnya pada perusahaan Domino’s Pizza yang memfokuskan kepada penjualan Pizza dikirim tepat waktu; kurang dari 15 menit jika lebih akan gratis, dengan bekerja sama dengan AT&T yang mengurus telepon yang masuk dengan menidentifikasi otomatis telepon yang masuk, alamat yang diteuskan ke toko Domino’s Pizza yang paling dekat dengan penelpon, yang membutuhkan waktu 7-11 detik. Pihak toko mengetahui nomor telepon tersebut berdasarkan caller’s ID dan mengetahuim alamat pemesan dari basis data di komputer, sehingga dapat mengirimkan pizza secepat mungkin.
4. Inovation strategy
Sistem informasi yang mendukung strategi ini mampu mendukung perusahaan untuk menemukan produk/ jasa terbaru dibandingkan pesaingnya dengan cara; membuat market baru dengan mengunakan teknologi informasi, misalnya kerjasama Merill Lynch bekerjasama dengan Bank One untuk menghasilkan produk inovasi berupa Cash Manajement account (CMA) dengan program ini nasabah pasar modal dan pasar uang dapat mengetahui laporan keuangan mereka sendiri, membuat cara baru menjual produk dan jasa yang melibatkan teknologi informasi, misalnya McKesson Drug Company mengunakan sistem order elektronik (disebut Economost), yang memungkinkan apotik atau toko obat memesan lewat fax, telepon maupun online, sehingga
peneremiaan order berlangsung cepat dan dapat diandalkan, dan mengurangi tenaga kerja bagian pemesanan, serta meningkatkan loyalitas pelangan karena hemat waktu, baiaya akurasi, biaya kenyamanan dan baiaya pulsa yang lebih murah.
5. Aliancy strategy
Sistem informasi strategi ini mampu membuat hubungan kerjasama yang menguntungkn dengan pemasok, perusahaan lain dan bahkan dengan pesaing-pesaingnya dengan cara; mengunakan sistem informasi anatar organisasi untuk menghubungkan dengan sistem-sistem informasi perusahaan lain. Misalnya perusahaan 7-eleven Jepang bekerjasama dengan pemasok-pemasok dan lainnya.
6. Growth Stretegy
Sistem informasi ini dapat mendukung perusahaan membantu dan mengembangkan divesifikasi pasar, misalnya Citicorp yang mengunakan ATM pertama kali di kota New York untuk mendapatkan nasabah baru.
7. Quality Strategy
Sistem informasi yang mendukung strategi ini dapat meningkatkan kualitas dari produk/ jasa dengan cara; mengunakan robot, CAM atau CIM untuk meningkatkan kaulitas produk, mengunakan teknologi informasi untuk peningkatan berkelanjutan dari produk. Perusahaan yang menerapkan cara ini misalnya Caterpilar Company (CAT).
Dengan demikian pemanfatan SI dapat meningkatkan daya saing atau kinerja perusahaan (tercapainya tujuan sebuah organisasi dengan efektif dan efisien) dengan memanfaatkan sumberdaya informasi untuk mencapai keungulan kompetitif, karena pemanfaatan sumber daya teknologi selain dapat meningkatkan; kecepatan (pengolahan data data pelayanan), keakuratan, efisiensi, dapat juga untuk meningkatkan produktifitas perusahaan, diferensiasi produk atau layanan, dapat melayani pasar khusus konsumen tertentu, dapat melakukan inovasi, memungkinkan kerjasama antar perusahaan, menumbuhkan pasar baru dan meningkatkan kualitas produk atau jasa. sehingga baik secara langsung maupun tidak langsung dapat meningkatkan profitabilitas perusahaan, baik berupa peningkatan pendapatan, pengurangan biaya-biaya dan loyalitas konsumen.